Mardiono Santai Sandi Tak Dipilih Jadi Cawapres Ganjar

Plt Ketum PPP Mardiono menghadiri pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) Khusus Pemenangan Pemilu 2024, di Hotel Madani, Medan, Sumatera Utara, Jumat (13/10). Foto: Dok. Istimewa

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri resmi mengumumkan Menko Polhukam Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar Pranowo dalam acara yang dihadiri partai koalisi di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/10).

Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengaku tak berkecil hati bahwa Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno tidak dipilih menjadi pendamping Ganjar Pranowo.

Padahal Rapimnas ke-6 PPP telah memutuskan nama Sandiaga Uno sebagai cawapres yang akan mendampingi Ganjar dalam kontestasi Pilpres 2024.

Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno tiba jelang pengumuman Bacawapres pendamping Ganjar Pranowo di DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan

"Oh, tidak [berkecil hati], ini Pak Sandi bersama dengan PPP terus, karena Pak Sandi memiliki tanggung jawab sebagai ketua badan pemenangan pemilu nasional," kata Mardiono kepada wartawan usai menghadiri deklarasi cawapres Ganjar.

Mardiono menjelaskan, meskipun Sandiaga tidak dipilih sebagai cawapres, ia memiliki tanggung jawab sebagai ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP.

"Jadi menang kalahnya PPP itu ada di pundak Pak Sandi. Jadi Pak Sandi ini tidak membawa kepentingan untuk individunya, tetapi Pak Sandi itu mendapat amanah dari Partai Persatuan Pembangunan," ujarnya.

Sandiaga Uno yang juga menghadiri deklarasi, mengucapkan selamat kepada pasangan Ganjar dan Mahfud yang resmi akan bertarung pada Pilpres 2024.

"Selamat berjuang dan insyaallah hari yang bersejarah ini akan membawa kita menuju Indonesia emas sejahtera adil dan makmur, baldatun thayyibatun warobun ghofur," harap Sandi.

Pertemuan Megawati Soekarnoputri dan para ketum koalisi Ganjar Pranowo jelang pengumuman cawapres. Foto: PDIP

Sementara itu, Megawati mengatakan, Mahfud dipilih karena memiliki pengalaman yang lengkap di legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

"Prof Mahfud juga dikenal rakyat sebagai pendekar hukum dan pembela wong cilik. Saya bilang sama beliau, ya, hukum ini jangan terus semuanya pada bungkam, saya bilang pada beliau. Ya, untuk apa ada aturan hukum kalau semuanya pada diam. Ayo, Pak, kita ngomong, Pak," kata Megawati dalam pidato deklarasi.