Mario Bilang ke Satpam Lagi Bertamu, padahal Siksa David dengan Sikap Tobat

10 Maret 2023 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rekonstruksi kasus penganiayaan David Ozora oleh Mario Dandy Satriyo di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/3/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rekonstruksi kasus penganiayaan David Ozora oleh Mario Dandy Satriyo di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/3/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Mario Dandy Satriyo (20) sempat hampir kepergok satpam setempat ketika memerintahkan David Ozora (16) untuk melakukan sikap tobat.
ADVERTISEMENT
Hal ini diketahui melalui rekonstruksi yang digelar Polda Metro Jaya di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, tempat David dianiaya.
Adegan memperlihatkan Mario meminta David untuk push up sebanyak 50 kali. Namun hal ini tak disanggupi David dan hanya bisa dilakukan sebanyak 20 kali. Setelah itu Mario memerintahkannya untuk melakukan sikap tobat.
Rekonstruksi kasus penganiayaan David Ozora oleh Mario Dandy Satriyo di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/3/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Sikap tobat ini korban tidak sanggup, korban disuruh push up kembali. Saat ini, ada sekuriti perumahan datang menggunakan motor," kata penyidik yang memimpin rekonstruksi, Jumat (10/3).
Satpam yang melintas itu, rupanya telah dipantau oleh Shane Lukas Rotua (19). Dia pun langsung memberitahukannya ke Mario.
"Dia memberi tahu ke tersangka MDS bahwa akan ada yang melintas, korban disuruh berdiri. Karena pada saat satpam datang ada pergerakan dari posisi para tersangka dan korban," terangnya.
ADVERTISEMENT
Rekonstruksi kasus penganiayaan David Ozora oleh Mario Dandy Satriyo di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/3/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Satpam kemudian berhenti dan melihat David dan para tersangka tengah berdiri di belakang mobil itu. Satpam itu pun penasaran dengan kegiatan yang dilakukan mereka.
"Adegan ini berdasarkan saksi ada narasi tanyakan kepada tersangka korban di TKP, 'mau pada ke mana dek?' Kemudian dijawab oleh tersangka MDS, 'saya lagi bertamu ke rumah teman saya pak, yang mobilnya berwarna merah'," beber dia.
Atas jawaban itu, satpam pun tak merasa curiga atas apa yang terjadi di antara mereka. Dia pun bergegas meninggalkan mereka.
Rekonstruksi kasus penganiayaan David Ozora oleh Mario Dandy Satriyo di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/3/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Namun, setelah satpam pergi, Mario kemudian kembali meminta David untuk mengambil sikap push up. Saat itu pun, dia memerintahkan Shane untuk mempersiapkan ponsel guna merekam aksi penganiayaan yang bakal dilakukannya.
ADVERTISEMENT
"Kemudian tersangka MDS meminta tersangka SL untuk menyalakan HP siap rekam. Ada adegan di mana MDS membenarkan posisi kamera agar pas," jelasnya.
Setelah itu, David kemudian mengambil posisi plank atas perintah Mario. Di sana lah dia ditendang dan dipukul Mario hingga tak sadarkan diri.