Markus, Korban Kerusuhan 22 Mei, Masih Dirawat di RS Polri

1 Juli 2019 23:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala RS Polri Kombes Pol dr Musyafak memberikan keterangan pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala RS Polri Kombes Pol dr Musyafak memberikan keterangan pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Markus, pasien cedera saat saat kerusuhan 22 Mei saat ini masih dirawat di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia belum bisa pulang karena didiagnosa masih menderita dua penyakit dalam, yaitu infeksi pankreas dan hepatitis.
ADVERTISEMENT
Kepala RS Polri Brigjen Musyafak mengatakan, Markus sebelumnya menderita cedera berat di bagian kepala saat kerusuhan 22 Mei. Ia dibawa ke RS dalam keadaan tak sadarkan diri.
“Sekarang ditangani, sudah sadar, sudah kooperatif. Hanya saja kasusnya (sudah) bukan cedera kepala, tapi infeksi pada pankreas, pankreatitis. Selain itu juga ada penyakit hepatitis yang sebelumnya memang yang bersangkutan mengidapnya,” terang Brigjen Pol Musyafak di RS Polri, Senin (1/7).
Sampai hari ini, Markus masih menginap di RS Polri. Belum ada satu pun anggota keluarga yang datang menjenguknya, kecuali seorang teman dekatnya yang kebetulan berada di Jakarta.
“Keluarga sementara ini, ini terakhir beberapa hari yang lalu, belum ada, karena memang informasi sih katanya dari Kediri dan di sini katanya ndak punya saudara. Dan bahkan yang ke sini adalah teman akrabnya,” ucap Musyafak.
ADVERTISEMENT
Belum bisa dipastikan kapan Markus akan sembuh dan bisa keluar dari RS Polri. Musyafak mengatakan, hal itu tergantung kepada perkembangan penyembuhan Markus sendiri.
Musyafak menekankan, RS Polri sudah mengupayakan kesembuhan Markus secara maksimal. Berbagai tindakan sudah dilakukan terhadap Markus, mulai dari perawatan tim RS Polri sampai rujukan ke RS lain seperti RSCM.
“(waktu sembuh total) Tergantung daripada kondisi penyakitnya dan ketahanan tubuhnya. Yang penting kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk penyembuhan secara baik,” pungkas Musyafak.