Masih Ada Tersangka yang Buron di Kasus Penembakan Bos Rental Mobil

6 Januari 2025 22:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto dalam jumpa pers di Koarmada RI, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto dalam jumpa pers di Koarmada RI, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Kapolda Banten Irjen Suyudi Adi Tejo mengungkapkan masih ada satu tersangka dalam kasus penembakan bos rental mobil Ilyas Abdul Rahman (48) di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak yang buron. Tersangka itu ialah IH.
ADVERTISEMENT
Mobil Ilyas awalnya disewa oleh AS alias Ajat Supriatna (32). Ia lalu menyerahkan mobil itu kepada tersangka IH.
"AS ini menyerahkan, setelah dia menyewakan, [mobil] diserahkan pada saudara IH, yang saat ini masih DPO," tutur Suyudi dalam konferensi pers di Koarmada RI, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Senin (6/1).
Suyudi menerangkan IH juga berperan dalam menyiapkan data palsu untuk digunakan AS menyewa mobil Ilyas.
"Ya, tentunya ini sebagai syarat dokumen penyewaan kendaraan. Untuk bisa menyewa dia harus menggunakan KTP dan KK, tapi dia menggunakannya KTP dan KK palsu," ujar Suyudi.
Dalam kasus ini IH kemudian menyerahkan mobil Brio milik Ilyas kepada tersangka berinisial RH. RH inilah yang kemudian menjual mobil tersebut kepada seseorang berinisial IS dengan harga Rp 23 juta.
ADVERTISEMENT
Mobil Brio tersebut kemudian dijual lagi kepada anggota TNI AL Sertu RH. RH membayar uang muka Rp 40 juta untuk harga Rp 135 juta yang ditawarkan. Pembelian itulah yang berujung penembakan Ilyas.
Dalam kasus ini polisi telah menangkap dua orang sipil yakni Ajat dan seorang berinisial I. Sementara tiga anggota TNI AL yakni Sertu AA, Sertu RH dan Kalasi Kepala BA, telah ditetapkan tersangka dan ditahan oleh Danpuspom AL.

Penembakan

Penembakan berawal dari Ilyas yang curiga mobilnya digelapkan oleh penyewanya, Ajat. Sebab dari 3 GPS hanya tersisa satu yang hidup.
Melalui GPS itu ia mengikuti mobil tersebut. Dalam prosesnya Ilyas sempat meminta bantuan Polsek Cinangka untuk mengambil mobil tersebut, tapi ditolak. Ilyas pun mengajak rekannya yang tergabung dalam Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) untuk membantu mengambil mobilnya.
ADVERTISEMENT
Mobil Brio Ilyas saat itu sudah berpindah tangan ke anggota TNI AL. Ilyas dan rekannya lalu menyampari mobil tersebut ke rest area KM 45 untuk menarik mobil.
Di sana terjadi cekcok antara rombongan Ilyas dengan TNI AL yang berjumlah tiga orang yakni Sertu AA, Sertu RH dan Kalasi Kepala BA. Perseteruan berjung penembakan yang menewaskan Ilyas.
Penembakan dilakukan oleh Kalasi Kepala BA menggunakan pistol milik Sertu AA. Senjata itu dimiliki Sertu AA karena ia bertugas sebagai ADC.