Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Massa Buruh-Tani Demo di DPR, Tuntut Reforma Agraria
27 September 2022 12:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Massa dari unsur petani dan serikat buruh sudah mulai memenuhi Gedung DPR. Sementara arus lalu lintas masih terpantau ramai lancar dan belum diberlakukan pengalihan. Foto: Ananta Erlangga/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gdyjd7rvs458ha6m3qc9zn17.jpg)
ADVERTISEMENT
Nuansa khas pertanian mewarnai aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Selasa (27/9) siang. Para massa aksi yang berasal dari unsur petani dan serikat buruh datang dengan mengenakan atribut mereka masing-masing.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, massa sudah mulai berdatangan sekitar pukul 10.15 WIB. Mereka datang secara komunal dengan menumpangi mobil-mobil bak terbuka.
Para petani yang datang berunjuk rasa pada hari ini tampak mengenakan pakaian mereka sehari-hari saat bekerja di ladang. Mereka juga terlihat mengenakan caping atau menggunakan tas selempang yang terbuat dari sak. Selain itu, mereka juga membawa aneka makanan hasil bumi yang disantap secara bersama-sama.
"Namun demikian, kehidupan para petani yang damai tersebut kini sudah mulai terusik dengan adanya aturan-aturan yang dibuat pemerintah yang dinilai akan membuat hidup mereka jadi lebih berat," ujar Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Dewi Kartika, dalam orasinya.
Kartika menyebut, selama ini pemerintah dianggap tidak serius dalam menyelesaikan konflik-konflik agraria. Banyak tanah petani yang dirampas untuk kepentingan korporasi. Maka dari itu, pihaknya menuntut agar segera dilakukan reforma agraria.
"Pada hari ini kita mengingatkan MPR RI bahwa pada tahun 2001 telah ada Konsensus Nasional yang menetapkan TAP MPR Nomor 9 Tahun 2001 untuk memandatkan presiden menjalankan reforma agraria sejati, menyelesaikan konflik agraria struktural yang dihadapi kaum tani dan kaum miskin di banyak tempat," katanya.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak butuh UU Ciptaker, kita tidak butuh lapangan pekerjaan ala UU Ciptaker. Yang dibutuhkan oleh kaum tani, masyarakat agraris, adalah kedaulatan atas tanahnya," tegas Kartika.
Unjuk rasa tersebut masih berlangsung hingga saat ini. Tak ada kepadatan lalu lintas yang terjadi akibat demo tersebut. Terlihat sejumlah petugas kepolisian dikerahkan untuk mengamankan unjuk rasa dan arus lalu lintas di depan gedung DPR/MPR.