Matahari Melintas Tepat di Atas Ka'bah 27 dan 28 Mei, Waktunya Cek Arah Kiblat

17 Mei 2024 13:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pukul 12.27 WAS, Jumat (16/7/2021) saat Matahari tepat di atas Ka'bah. Foto: YouTube/Makkah Live
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pukul 12.27 WAS, Jumat (16/7/2021) saat Matahari tepat di atas Ka'bah. Foto: YouTube/Makkah Live
ADVERTISEMENT
Tanggal 27 dan 28 Mei 2024 terjadi peristiwa Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat. Istiwa A’zam merupakan saat matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah. Sehingga pada momen itu, arah kiblat searah dengan matahari, ditandai dengan bayang-bayang benda tegak lurus yang akan membelakangi arah kiblat.
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau muslim Indonesia untuk mengecek arah kiblat pada tanggal tersebut.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib, mengatakan berdasarkan tinjauan astronomi ilmu falak, terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk memverifikasi arah kiblat, di antaranya menggunakan kompas, theodolite, serta fenomena posisi matahari melintasi tepat di atas Ka’bah atau Istiwa A'zam.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama, Adib. Foto: Kemenag
“Peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada hari Senin dan Selasa, 27 dan 28 Mei 2024 bertepatan dengan 18 dan 19 Zulkaidah 1445 H pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA. Saat itu, matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah," kata Adib dikutip dari rilis Kemenag, Jumat (17/5).
ADVERTISEMENT
“Ini adalah waktu yang tepat bagi kita, umat muslim Indonesia untuk kembali mengecek arah kiblat,” imbuhnya.
Menurut Adib, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat masyarakat akan melakukan pengecekan arah kiblat pada momen Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat:
1. Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau menggunakan Lot/Bandul.
2. Permukaan dasar harus datar dan rata.
3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.