May Day di Semarang Ricuh: Mahasiswa Dorong Pagar, Polisi Tembakkan Meriam Air

1 Mei 2024 16:57 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi unjuk rasa memperingati hari buruh di depan kantor Gubernur Jawa Tengah Jalan Pahlawan Kota Semarang berlangsung ricuh, Rabu (1/5/2024). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aksi unjuk rasa memperingati hari buruh di depan kantor Gubernur Jawa Tengah Jalan Pahlawan Kota Semarang berlangsung ricuh, Rabu (1/5/2024). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh atau May Day di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Rabu (1/5) berlangsung ricuh. Polisi terpaksa menembakkan water cannon atau meriam air untuk menghalau mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Demo itu diikuti mahasiswa dari sejumlah kampus di Jawa Tengah. Mereka mendorong-dorong pagar kantor Gubernur Jawa Tengah yang dijaga polisi dari sisi dalam.
Mahasiswa juga melempari polisi yang berada di halaman kantor gubernur dengan botol.
Aksi unjuk rasa memperingati hari buruh di depan kantor Gubernur Jawa Tengah Jalan Pahlawan Kota Semarang berlangsung ricuh, Rabu (1/5/2024). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Melihat kejadian itu, polisi kemudian memerintahkan anggota Dalmas untuk menghalau massa. Polisi bertameng, helm dan membawa tongkat itu lalu membentuk barisan di depan gerbang. Polisi juga menembakkan meriam air yang membuat mahasiswa kocar-kacir.
Polisi sebenarnya sudah meminta agar massa melakukan aksinya dengan tertib dan lancar. Kericuhan itu berlangsung sekitar 15 menit.
Aksi unjuk rasa memperingati hari buruh di depan kantor Gubernur Jawa Tengah Jalan Pahlawan Kota Semarang berlangsung ricuh, Rabu (1/5/2024). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Kini polisi telah kembali ditarik ke dalam gerbang kantor Gubernur Jawa Tengah. Sementara mahasiswa kembali melanjutkan orasinya.
Aksi saling dorong sebelumnya juga sempat terjadi, namun polisi tidak sampai menurunkan meriam air untuk menghalau massa. Sebab saat itu massa berhenti saling dorong setelah polisi yang berjaga di luar gedung ditarik ke dalam.
ADVERTISEMENT