Mayoritas Warga Miskin, Timor Leste Gelontorkan Anggaran Fantastis Sambut Paus

9 September 2024 17:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria berdiri di dekat spanduk yang memperlihatkan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta berjabat tangan dengan Paus Fransiskus di Dili, Timor Leste, Sabtu (7/9/2024). Foto: Dita Alangkara/AP PHOTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria berdiri di dekat spanduk yang memperlihatkan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta berjabat tangan dengan Paus Fransiskus di Dili, Timor Leste, Sabtu (7/9/2024). Foto: Dita Alangkara/AP PHOTO
ADVERTISEMENT
Timor Leste mengucurkan dana sebesar USD 12 juta atau setara Rp 185 miliar untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus. Gelontoran dana itu menuai kritik.
ADVERTISEMENT
Kritik datang dari kelompok HAM dan aktivis. Mereka menyebut dana belasan juta USD sangat besar bagi negara yang sebagian besar penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
Pengesahan anggaran sebesar USD 12 juta dilakukan Dewan Kementerian pada Februari 2024. Anggaran yang disahkan termasuk membangun altar untuk misa Paus Fransiskus sebesar USD 1 juta atau setara Rp 15,4 miliar.
Warga Timor Leste dengan pakaian adat berlatih menyambut Paus Fransiskus di Dili, Timor Leste, Senin (9/9/2024). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Menurut data PBB sebanyak 42 persen dari populasi Timor Leste sebesar 1,3 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan. Saat bersamaan tingkat pengangguran tinggi serta lapangan pekerjaan di sana sangat terbatas.
Sebagian besar warga Timor Leste bekerja sebagai petani tanpa penghasilan tetap.
Data lainnya yang dirilis badan urusan pangan PBB mengungkap, eks provinsi ke-27 RI ini mengalami inflasi tinggi. Perubahan cuaca turut menyebabkan turunnya produksi pangan.
Para relawan mengecat pagar sebagai persiapan kedatangan Paus Fransiskus di Dili, Timor Leste, Jumat (6/9/2024). Foto: Firdia Lisnawati/AP Photo
Akibatnya, 364 ribu orang atau 27 persen populasi terancam mengalami rawan pangan akut pada periode Mei sampai September 2024.
ADVERTISEMENT
Seorang periset dari Institut Pengawasan dan Analisa Pembangunan Timor Leste Marino Fereira menyebut, dana sebesar USD 12 juta demi lawatan Paus Fransiskus terlampau besar.
Sebab, pada 2024 ini Pemerintah Timor Leste hanya mengucurkan anggara sebesar USD 4,7 juta atau setara Rp 72,6 miliar untuk meningkatkan produksi pangan.
Fereira mengatakan, lewat LSM Lao Hamutuk dirinya sudah mengirimkan beberapa dokumen meminta pemangkasan anggaran kehadiran Paus. Dirinya menginginkan anggaran dialihkan ke isu-isu prioritas yang berimbas pada rakyat.
Paus Fransiskus tiba untuk pertemuan dengan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta di Istana Kepresidenan, Dili, Timor Leste, Senin (9/9/2024). Foto: Guglielmo Mangiapane/REUTERS
"Pemerintah tidak mengindahkan warga miskin di negara ini," kata Fereira seperti dikutip dari Associated Press.
Ketua panitia lawatan Paus yang juga menteri di Timor Leste Tomas Cabral menjelaskan kenapa anggaran mencapai USD 12 juta. Dia menegaskan dana sebesar itu juga ditujukan membangun fasilitas dan infrastruktur penunjang.
ADVERTISEMENT
Itu termasuk perbaikan jalan dan gereja. Anggaran turut disalurkan membangun fasilitas publik.
"Jangan bandingkan kami dengan negara tetangga yang punya fasilitas dan infrastruktur memadai untuk menjadi tuan rumah acara atau lawatan tamu negara tingkat tinggi," kata Cabral.
"Kami membangun ini semua dari awal," sambung dia.
Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta. Foto: Lirio da Fonseca/REUTERS
Pada wawancara dengan Associated Press pekan lalu, Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta menegaskan lawatan Paus bisa menjadi kesempatan dunia melihat negaranya ini.
"Lawatan Paus ini adalah yang terbesar, pemasaran terbaik yang dapat dilakukan siapa pun untuk mempromosikan negara ini, untuk menempatkan negara ini pada peta wisata," tegas Ramos-Horta.