Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Mayoritas Warga Miskin, Timor Leste Gelontorkan Anggaran Fantastis Sambut Paus
9 September 2024 17:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Timor Leste mengucurkan dana sebesar USD 12 juta atau setara Rp 185 miliar untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus. Gelontoran dana itu menuai kritik.
ADVERTISEMENT
Kritik datang dari kelompok HAM dan aktivis. Mereka menyebut dana belasan juta USD sangat besar bagi negara yang sebagian besar penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
Pengesahan anggaran sebesar USD 12 juta dilakukan Dewan Kementerian pada Februari 2024. Anggaran yang disahkan termasuk membangun altar untuk misa Paus Fransiskus sebesar USD 1 juta atau setara Rp 15,4 miliar.
Menurut data PBB sebanyak 42 persen dari populasi Timor Leste sebesar 1,3 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan. Saat bersamaan tingkat pengangguran tinggi serta lapangan pekerjaan di sana sangat terbatas.
Sebagian besar warga Timor Leste bekerja sebagai petani tanpa penghasilan tetap.
Data lainnya yang dirilis badan urusan pangan PBB mengungkap, eks provinsi ke-27 RI ini mengalami inflasi tinggi. Perubahan cuaca turut menyebabkan turunnya produksi pangan.
Akibatnya, 364 ribu orang atau 27 persen populasi terancam mengalami rawan pangan akut pada periode Mei sampai September 2024.
ADVERTISEMENT
Seorang periset dari Institut Pengawasan dan Analisa Pembangunan Timor Leste Marino Fereira menyebut, dana sebesar USD 12 juta demi lawatan Paus Fransiskus terlampau besar.
Sebab, pada 2024 ini Pemerintah Timor Leste hanya mengucurkan anggara sebesar USD 4,7 juta atau setara Rp 72,6 miliar untuk meningkatkan produksi pangan.
Fereira mengatakan, lewat LSM Lao Hamutuk dirinya sudah mengirimkan beberapa dokumen meminta pemangkasan anggaran kehadiran Paus. Dirinya menginginkan anggaran dialihkan ke isu-isu prioritas yang berimbas pada rakyat.
"Pemerintah tidak mengindahkan warga miskin di negara ini," kata Fereira seperti dikutip dari Associated Press.
Ketua panitia lawatan Paus yang juga menteri di Timor Leste Tomas Cabral menjelaskan kenapa anggaran mencapai USD 12 juta. Dia menegaskan dana sebesar itu juga ditujukan membangun fasilitas dan infrastruktur penunjang.
ADVERTISEMENT
Itu termasuk perbaikan jalan dan gereja. Anggaran turut disalurkan membangun fasilitas publik.
"Jangan bandingkan kami dengan negara tetangga yang punya fasilitas dan infrastruktur memadai untuk menjadi tuan rumah acara atau lawatan tamu negara tingkat tinggi," kata Cabral.
"Kami membangun ini semua dari awal," sambung dia.
Pada wawancara dengan Associated Press pekan lalu, Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta menegaskan lawatan Paus bisa menjadi kesempatan dunia melihat negaranya ini.
"Lawatan Paus ini adalah yang terbesar, pemasaran terbaik yang dapat dilakukan siapa pun untuk mempromosikan negara ini, untuk menempatkan negara ini pada peta wisata," tegas Ramos-Horta.