Megawati Kenang Tragedi KRI Nanggala: Sedih, Jengkel, Mau Marah

21 Juni 2023 16:18 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Megawati Soekarnoputri terima Brevet Hidro-Oseanografi dari TNI AL. Foto: PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Megawati Soekarnoputri terima Brevet Hidro-Oseanografi dari TNI AL. Foto: PDIP
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pengarah BRIN Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri menceritakan ketika dirinya mendapat kabar KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Laut Bali pada 21 April 2021.
ADVERTISEMENT
Megawati mengatakan, suasana hatinya saat itu campur aduk.
"Bisa terbayangkan waktu terjadi tenggelam lagi kapal selam itu antara saya sedih, jengkel, mau marah saja," kata Megawati dalam diskusi usai menerima penghargaan brevet kehormatan hidro-oseanografi dari TNI AL di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (21/6).
"Maksud saya, mengapa kok tidak disiapkan? Mengapa kok tidak dibuat sebuah perencanaan kalau terjadi sesuatu hal, bagaimana melakukan penyelamatannya?" tambah dia.
Kapal selam KRI Nanggala-402. Foto: Eric Ireng/ANTARA FOTO
Barang-barang yang merupakan bagian dari KRI Nanggala 402 yang sudah berhasil dievakuasi. Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto
Ketua Umum PDIP ini mengatakan, dirinya kala itu terus menerima informasi dari KSAL yang saat ini menjadi Panglima Laksamana TNI Yudo Margono.
"Nah waktu itu saya dapat laporan terus. Ya saya jelek-jelek gini presiden kelima, jadi mengatakan 'kemungkinan bu, sudah tidak bisa ditolong kembali'," ucap Megawati.
ADVERTISEMENT
"Ya saya mengerti karena itu sudah buah simalakama, dibiarkan saja kehabisan oksigen. Kalau diangkat, tekanan air apakah itu bisa disesuaikan bisa buat pecah," tutur dia.
Lebih jauh, Megawati mengatakan dirinya sangat memahami bagaimana situasi di dalam kapal selam. Sebab dirinya sudah pernah mencoba bagaimana berada di dalam kapal selam.
"Saya ingat ada Pak Iwan (Asrena KSAL Laksamana Muda (TNI) Iwan Isnurwanto) yang duduk yang kasi brevet saya Hiu Kencana," ucap Megawati.
"Jadi beliau kapten, masuk kapal selam seperti dipanggang ya, saya kalau suruh masuk lagi dua kali tidak mau, cukup sekali saja," tutup Megawati.