news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Megawati Sebut Warga Sumbar Tak Suka PDIP, Bagaimana Perolehan Suara di Pemilu?

3 September 2020 13:36 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan usai pengumuman calon kepala daerah di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu (19/2). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan usai pengumuman calon kepala daerah di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu (19/2). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri heran dengan perolehan suara partainya di Sumatera Barat. Megawati bahkan mengaku sulit untuk mencari pemimpin potensial di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya melihat, seperti Sumatera Barat, itu saya pikir 'kenapa, ya, rakyat di Sumatera Barat itu sepertinya belum menyukai PDIP meskipun sudah ada beberapa daerah yang mau, yang meminta, katakan sudah ada DPC-nya, DPD-nya'. Tapi kalau untuk mencari pemimpin di daerah tersebut mengapa, kok, masih agak sulit," kata Megawati saat memberi arahan kepada calon kepala daerah secara virtual, Rabu (3/9).
Berdasarkan data KPU, pernyataan Megawati memang benar adanya. Dalam lima tahun terakhir, kiprah partai banteng itu tak bersinar di provinsi tersebut. Hal itu dapat dilihat dari komposisi kursi di DPRD Sumbar ataupun di DPR RI Dapil Sumbar.
Lantas seperti apa datanya?

DPRD Sumbar

Di tingkat DPRD Sumbar, PDIP tak pernah memperoleh lebih dari lima kursi. Trennya bahkan stagnan dan cenderung turun sejak tahun 1999-2019.
ADVERTISEMENT
Data perolehan kursi PDIP di DPRD Sumbar dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Berdasarkan tabel itu, kursi PDIP di DPRD Sumbar pada periode 1999-2004 mencapai 5 kursi. Kala itu, total kursi yang tersedia di DPRD Sumbar mencapai 55. Artinya, rasio perolehan kursi PDIP saat itu ada di angka 9,09 persen.
Pada periode 2019-2024, perolehan kursi PDIP di DPRD Sumbar turun menjadi 3 kursi. Adapun total kursi yang tersedia di DPRD Sumbar kini mencapai 65. Artinya, rasio perolehan kursi PDIP kian anjlok menjadi 4,62 persen.
Sementara itu, partai yang mendominasi DPRD Sumbar 2019-2024 adalah Gerindra (14 kursi), Demokrat, PAN, dan PKS yang masing-masing memiliki 10 kursi. Untuk mengusung calon kepala daerah, KPU mensyaratkan dukungan minimal 13 kursi.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, PDIP tak pernah bisa mengusung calonnya sendiri. Di Pilkada tahun ini, PDIP memberikan dukungannya kepada kader Partai Demokrat, Mulyadi, sebagai calon Gubernur Sumbar.

DPR RI

Situasinya tak berubah di tingkat DPR RI. Dalam 20 tahun terakhir, PDIP bahkan tiga kali tak mendapat kursi dari kontestasi pileg dapil Sumbar.
Sejak tahun 1999, total kursi yang tersedia untuk dapil sumbar mencapai 14 kursi. Meski begitu, PDIP sejauh ini hanya mampu memperoleh maksimal dua kursi.
Data perolehan kursi PDIP di DPR RI Dapil Sumbar dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Berdasarkan tabel itu, PDIP memperoleh dua kursi dari dapil Sumbar di DPR RI 1999-2004. Kala itu, dua kader PDIP yang melenggang ke Senayan adalah Marah Simon dan almarhum Yohanes Lukman.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, keadaan semakin memburuk pada Pileg 2004-2009 dan 2009-2014. Dalam dua periode itu, PDIP sama sekali tak memperoleh kursi dari dapil Sumbar. Padahal pada kala itu, PDIP menduduki urutan kedua dan ketiga sebagai partai dengan kursi terbanyak di Senayan.
Pada periode 2014-2019, PDIP akhirnya kembali mengantongi dua kursi dari dapil Sumbar. Mereka adalah Alex Indra Lukman dan Agus Susanto.
Alex Indra Lukman sendiri merupakan Ketua DPD PDIP Sumbar.
Lebih lanjut, Alex Indra Lukman dan Agus Susanto kembali mencalonkan diri pada Pileg 2019-2024. Namun kali ini, keduanya gagal dan mengakibatkan tak ada kursi PDIP dari dapil Sumbar.
Seperti halnya yang terjadi di tingkat DPRD Sumbar, partai dengan perolehan suara terbanyak di DPR RI dari Dapil Sumbar juga adalah Gerindra (3 kursi), PAN (3 Kursi), dan PKS (2 kursi).
ADVERTISEMENT
Kepada kumparan, Alex Indra Lukman menjelaskan mengapa sulit bagi PDIP untuk 'menaklukkan' Sumbar. Salah satu faktornya adalah masyarakat Sumbar yang sudah menjadi pemilih loyal parpol-parpol di sana. Bahkan, sulit bagi PDIP untuk mengambil ceruk suara yang belum dikuasai partai lain.
"Warga Minang sulit mengubah pilihan mereka lagi terkait parpol. Untuk masuk di ceruk-ceruk suara yang belum dikuasai partai lain juga tidaklah mudah," jelas Alex, Kamis (3/9).
Selain itu, Alex menjelaskan di Pilpres 2019, upaya PDIP meraih suara di Sumbar terbilang sulit karena dipengaruhi pileg yang digelar serentak dengan pilpres. Ia mencontohkan, kampanye atau program yang ditawarkan PDIP di Sumbar dihantam berbagai isu pilpres.
****