Megawati Sedih Benur Diekspor: Hanya karena Uang, Kita Berikan Milik Kita

7 Januari 2021 17:55 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam acara webinar dengan penerima Kalpataru, Kamis (7/1)
 Foto: Dok. PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam acara webinar dengan penerima Kalpataru, Kamis (7/1) Foto: Dok. PDIP
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung soal ekspor benih lobster atau benur oleh Indonesia. Megawati menilai tak seharusnya ada ekspor benih lobster.
ADVERTISEMENT
Megawati mengatakan, benur sebaiknya dibiarkan saja hidup di alam. Jangan sampai hanya karena mengejar keuntungan, sumber daya alam Indonesia dikorbankan.
"Yang namanya hanya karena masalah benur, aduh aku tuh kan lihat benur kan sudah halus, anak lobster, kecil, paling besarnya segini nih, bening dia, aduh kelihatan. Saya sampai mikir kenapa ya, maksud saya, hanya karena uang, kita berikan milik kita sendiri? Sedih saya, betul sedih," kata Megawati dalam webinar dialog dengan penerima kalpataru, Kamis (7/1).
Megawati mempertanyakan, mengapa Indonesia tak bisa membuat teknologi budidaya benur sendiri.
"Menurut saya sih, sudah biar saja dia hidup di laut, senang-senang berenang sampai suatu saat ada klasifikasi ukuran yang boleh ditangkap itu," papar Megawati.
ADVERTISEMENT
Megawati lalu melanjutkan berbicara mengenai pentingnya penghargaan kepada para pejuang lingkungan. Ia kemudian menceritakan dedikasi seorang penjaga Bunga Anggrek di Gunung Merapi, Jateng.
Benih Lobster Foto: Antara/Ardiansyah
Atas dedikasinya tersebut, Megawati meminta Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk mencari orang tersebut dan kemudian membantunya.
"Kemarin ada di koran, saya lupa. siapa Pak Muslimin, dia itu menjadi penjaga anggrek di Gunung Merapi. Saya hanya lihat di koran, saya telepon Ganjar, hubungi dia, tanya apa yang dia perlukan," ujar Presiden RI kelima itu.
Sebagaimana diketahui, beberapa bulan ini polemik ekspor benur lobster memang bikin heboh. Pasalnya, eks Menteri KP Edhy Prabowo ditahan KPK karena diduga menerima suap terkait ekspor bening lobster.
Di era Edhy Prabowo, ekspor benur dibuka kembali lewat peraturan Menteri, padahal menteri sebelumnya Susi Pudjiastuti melarang ekspor benur lobster yang penuh gizi itu.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini: