Megawati Singgung Amandemen UUD: Harusnya Dilakukan Sekali Lagi, Naikkan MPR

21 Juni 2022 13:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung sikap partai yang mendorong adanya amandemen UUD 1945. Megawati berpandangan seharusnya amandemen dilakukan sekali lagi untuk memperkuat fungsi MPR yakni membuat roadmap pembangunan bangsa.
ADVERTISEMENT
"Rakernas itu, kan, saya introdusir harusnya kita lakukan satu kali amandemen saja untuk menaikkan lagi MPR, untuk opo, untuk supaya majelis permusyawaratan ini termusyawarah untuk membuat sebuah whatever, mau roadmap atau apa," kata Megawati saat membuka Rakernas PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6).
Megawati menuturkan ayahnya, Sukarno, telah membentuk sebuah roadmap yang diteliti oleh sejumlah ahli.
"Kalo Bung Karno itu sudah kita bedah, lho, saya suruh penugasan kepada Sekjen kamu bedah yang namanya pola pembangunan semesta berencana, apa itu jelek apa baik, kita harus fair. Kalau baik kita ambil kalau tidak ndak usah, ternyata itu dibuat oleh 600 ahli-ahli, kebayang atau tidak apa bedanya dengan garis besar haluan negara," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan roadmap yang dibuat Bung Karno itu ternyata bermanfaat hingga saat ini.
"Pola pembangunan semesta, ya, kayak saya duduk ini, ada mikrofon, ada bendera, ada masker, jadi semuanya dilihat, lalu diterjemahkan bagaimana caranya mengangkat semua ini dalam sebuah proses yang sama, jadi enggak ceplak somo ceplok situ," tutur Megawati.
Presiden ke-5 RI itu pun menyinggung kepala daerah yang merasa pusing untuk membuat sebuah kebijakan.
"Bayangkan visi misi yang saya katakan, sampai kepala desa, saya itu sampai pusing, kepala desa apa yo iso tenang, sampai anak-anak ini saya suka tanya 'Kamu bener bikin visi misi atau enggak, apa enggak konsul, bener cari dari cara berpikir kamu?' Dan menurut saya tidak ada ilmu seperti yang beliau punya," tutup Megawati.
ADVERTISEMENT