Melihat Balapan Motor Trail Kuli Pengangkut Gabah di Sawah di Banyuwangi

12 April 2025 9:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Balapan motor trail pengangkut gabah di Banyuwangi, Senin (7/4/2025). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Balapan motor trail pengangkut gabah di Banyuwangi, Senin (7/4/2025). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Balapan motor trail pengangkut gabah menjadi hiburan di Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
Dua hari berturut-turut sejak Senin (7/4), tergelar kompetisi bertajuk "Manol Gabah Championship"—manol bahasa Jawa yang berarti kuli panggul.
Lahan persawahan seluas 400 meter yang biasanya menjadi area kerja para kuli, disulap jadi lintasan balap penuh tantangan dengan kondisi tanah basah dan lumpur.
Setiap pembalap harus menaklukkan "sirkuit" 4 kali. Di 2 lap terakhir tantangannya adalah balap sembari membawa 60 kilogram gabah di motornya.
"Balapan pemanol ini diikuti oleh 50 peserta. Motor yang mereka gunakan adalah kendaraan operasional sehari-hari, bukan motor yang dimodifikasi khusus untuk balap," kata Ketua Panitia Manol Gabah Championship, Deni Wahyudi, Selasa (8/4).
Balapan motor trail pengangkut gabah di Banyuwangi, Senin (7/4/2025). Foto: Istimewa
Kompetisi ini juga menarik minat beberapa pembalap lokal yang penasaran dengan tantangan unik ini. Mereka pun ikut serta, beradu kemampuan dengan para pemanol asli.
ADVERTISEMENT
"Ternyata pembalap yang biasa ikut kompetisi juga kesulitan saat mengikuti ajang ini, terutama ketika harus membawa beban di belakang. Terbukti di babak penyisihan kemarin, banyak pemanol asli yang justru mampu mengungguli para pembalap," ujar Deni.

Bentuk Apresiasi terhadap Pemanol

Balapan motor trail pengangkut gabah di Banyuwangi, Senin (7/4/2025). Foto: Istimewa
Deni menambahkan bahwa ide kompetisi ini muncul sebagai bentuk apresiasi terhadap peran penting para pemanol selama musim panen. Mereka dikenal cekatan dan terampil dalam mengangkut hasil bumi dari tengah sawah menuju gudang penyimpanan.
Selain itu, ajang ini juga bertujuan untuk mengisi waktu luang setelah masa panen, sembari memberikan kesempatan bagi lahan pertanian untuk beristirahat.
"Ketika kami menyampaikan rencana turnamen ini kepada para pemanol, respons mereka sangat antusias. Peserta yang hadir tidak hanya berasal dari Kecamatan Songgon, tetapi juga dari kecamatan-kecamatan tetangga," imbuh Deni.
Gabah yang jatuh dari motor diangkat ramai-ramai dalam balapan motor trail pengangkut gabah di Banyuwangi, Senin (7/4/2025). Foto: Istimewa
Antusiasme terhadap acara ini tidak hanya datang dari para pemanol, tetapi juga dari warga sekitar. Mereka berbondong-bondong memadati area persawahan untuk menyaksikan keseruan balapan yang terbilang unik ini. Sorak sorai dan tepuk tangan riuh rendah menyemangati para peserta yang berjuang di lintasan berlumpur.
ADVERTISEMENT
Sebagai apresiasi atas perjuangan dan keahlian mereka, panitia menyediakan hadiah menarik berupa dua ekor kambing dan sejumlah uang tunai bagi tiga pemenang. Melihat tingginya antusiasme dari para pemanol dan warga, Deni berharap ajang balap serupa dapat kembali digelar di tahun-tahun mendatang, menjadi agenda rutin yang dinantikan.