Melihat Daftar Presiden Korsel yang Berakhir di Balik Bui

15 Januari 2025 13:10 WIB
Ā·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Blue House (Cheong Wa Dae) Korea Selatan. Foto: KTO
zoom-in-whitePerbesar
Blue House (Cheong Wa Dae) Korea Selatan. Foto: KTO
ADVERTISEMENT
Korea Selatan menghadapi krisis politik terbesar dalam beberapa dekade terakhir setelah Presiden yang dimakzulkan, Yoon Suk-yeol, mendeklarasikan darurat militer pada awal Desember 2024.
ADVERTISEMENT
Namun, deklarasi darurat militer itu tidak bertahan lama. Setelah parlemen membatalkan darurat militer, Yoon pun secara resmi mengumumkan mencabut darurat militer.
Namun, tindakan Yoon ini membawanya kepada tuduhan pemberontakan dan kini telah ditangkap penyidik Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO).
Yoon bukanlah presiden Korsel pertama yang harus berhadapan dengan masalah hukum. Bahkan, ada sejumlah presiden Korsel yang harus menjalani masa tahanan di penjara karena berbagai kasus.
Berikut daftarnya yang telah kumparan rangkum dari berbagai sumber.
1. Chun Doo-hwan
Mantan Presiden Korea Selatan Chun Doo-Hwan (tengah) saat ditangkap oleh otoritas penuntutan pada 3 Desember 1995. Foto: Kim Jae-Hwan/AFP
Chun Doo-hwan dikenal sebagai presiden kontroversial Korsel karena gaya diktatornya selama menjabat dari tahun 1980-1988. Salah satu tindakannya yang dikenal masyarakat dunia adalah Gwangju Uprising pada tahun 1980-an, yang menyebabkan banyak rakyat Gwangju tewas akibat tindakan represif militer pada saat itu.
ADVERTISEMENT
Setelah dilengserkan dari jabatannya, Chun menghadapi sejumlah dakwaan mulai dari suap, pengkhianatan negara, hingga pembunuhan massal.
Pada Agustus 1996, Chun dinyatakan bersalah karena mengkhianati negara dan bertanggung jawab atas pembunuhan massal di Gwangju yang menewaskan ratusan mahasiswa prodemokrasi.
Chun juga dinyatakan bersalah karena menggelapkan dana negara dan pengadilan memerintahkannya agar mengembalikan aset senilai USD 229 juta.
Atas dakwaan tersebut, hakim menjatuhkan hukuman mati yang kemudian diubah menjadi hukuman seumur hidup. Namun, Chun mendapatkan pengampunan pada tahun 1997 dan dinyatakan bebas.
Meski sudah bebas, penyidik terus mengejar kasus pidana Chun terkait aset dan dana ilegal yang dia dapat ketika masih berkuasa.
Chun akhirnya meninggal pada 2021 dan hingga akhir tidak pernah meminta maaf atas tindakannya dalam peristiwa Gwangju Uprising.
ADVERTISEMENT
2. Roh Tae-woo
Eks Presiden Korsel, Roh Tae-woo. Foto: KIM JAE-HWAN / AFP
Roh Tae-woo dikenal sebagai pejabat militer yang dekat dengan Chun Doo-hwan. Ia pun menjadi presiden Korsel pertama yang dipilih secara demokratis, setelah bertahun-tahun berada di kepemimpinan diktator.
Roh Tae-woo menjabat dari 1988-1993. Namun, dua tahun setelah tak menjabat sebagai presiden, Roh ditahan karena didakwa menerima uang suap senilai lebih dari USD 300 juta.
Roh didakwa banyak menerima suap dari berbagai pengusaha. Suap diberikan agar para pengusaha itu dapat memenangkan tender proyek pemerintah.
Atas dakwaan itu, Roh divonis penjara 22,5 tahun yang kemudian dikurangi menjadi 17 tahun setelah banding. Sama seperti Chun, Roh mendapat pengampunan dan bebas pada tahun 1997.
Setelah bebas, Roh menghindari sorotan publik dan tidak terlibat dalam praktik politik apa pun. Pada tahun 2006, 11 penghargaan nasional yang didapatnya dicabut.
ADVERTISEMENT
Roh juga menyelesaikan pembayaran denda atas dakwaan korupsi pada tahun 2013. Ia pun terus menunjukkan rasa bersalah dan penyesalan atas kejahatannya hingga akhir hayatnya pada tahun 2021.
3. Roh Moo-hyun
Mantan Presiden Korea Selatan Roh Moo-hyun. Foto: Jung Yeon-je/AFP
Presiden yang menjabat dari tahun 2003-2008 ini didakwa atas kasus korupsi. Saat itu, kejaksaan menduga Roh menerima suap sebesar USD 6 juta ketika menjabat sebagai presiden.
Roh mengaku sangat malu dengan skandal ini. Ia menyatakan telah kehilangan muka dan membuat para pendukungnya kecewa.
Dalam pembelaannya, Roh mengaku baru tahu ada penerimaan dana setelah tidak lagi menjabat presiden. Ia juga menyatakan, beberapa dari dana itu adalah ā€œinvestasi yang legalā€.
Roh memutuskan mengambil tindakan ekstrem. Ia bunuh diri pada Mei 2009 dengan terjun dari bukit di belakang rumahnya.
ADVERTISEMENT
4. Lee Myung-bak
Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak berpidato pada konferensi pers di Gedung Biru kepresidenan di Seoul, 22 Februari 2012. Foto: Jung Yeon-je / AFP
Presiden yang menjabat dari tahun 2008-2013 ini ditahan atas tuduhan penyuapan, penggelapan dana, dan penyelewengan pajak yang dilakukannya selama menjabat.
Jaksa menuduhnya menerima suap dengan total 11 miliar won dan menyalurkan asetnya senilai 35 miliar won ke dana gelap yang tidak sah.
Lee dijatuhi hukuman 15 tahun penjara yang oleh Mahkamah Agung Korsel diperkuat menjadi 17 tahun penjara. Namun, pada tahun 2022, Presiden Yoon Suk-yeol memberikan pengampunan khusus kepada Lee dan membatalkan 15 tahun sisa masa tahanannya.
5. Park Geun-hye
Park Geun-hye Foto: Reuters/Kim Hong-Ji
Park Geun-hye ditahan di penjara setelah dimakzulkan karena diduga terlibat korupsi. Ia didakwa menerima suap dan menyalahgunakan kekuasaan.
Kasus ini berawal ketika Park yang menjabat dari tahun 2013-2017 namanya diseret dalam kasus yang melibatkan kawan lamanya, Choi Soon-sil. Choi dikenal sebagai ā€œpenasihat tidak resmi presidenā€.
ADVERTISEMENT
Choi divonis 20 tahun penjara setelah terbukti bersalah menerima suap dari sejumlah konglomerat. Jaksa pun mendesak pengadilan menjatuhkan vonis 30 tahun penjara bagi Park dan denda sebesar 127 juta USD.
6. Yoon Suk-yeol
Presiden Republik Korea Selatan Yoon Suk Yeol ikuti KTT ke-24 ASEAN-Republic of Korea di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (6/9/2023). Foto: Dok. Agus Suparto
Yoon Suk-yeol didakwa melakukan pemberontakan karena mendeklarasikan darurat militer pada awal Desember 2024 yang mengejutkan rakyat Korsel.
Meski darurat militer pada akhirnya dibatalkan, namun penyidik telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Yoon.
Yoon sempat gagal ditangkap karena penyidik dihalangi pasukan pengaman presiden yang menjaga kediaman Yoon.
Yoon akhirnya berhasil ditangkap hari ini dan langsung menjalani pemeriksaan di Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO). Yoon terancam hukuman mati atau hukuman seumur hidup atas dakwaan tersebut.