Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tahun ini, Arab Saudi masih membatasi kuota haji, hanya 1 juta jemaah untuk jemaah dari dalam dan luar negeri. Pembatasan ini dilakukan mengingat pandemi yang belum sepenuhnya usai.
Kuota 1 juta ini terdiri dari 850 ribu untuk jemaah luar negeri dan 150 ribu untuk jemaah dalam negeri (warga lokal dan ekspatriat/mukimin).
Kuota 1 juta ini jauh lebih sedikit dibandingkan kuota sebelum pandemi yang selalu di atas 2 juta jemaah.
Jumlah total 850.000 jemaah haji asing pada haji 2022 merupakan 45,2 persen dari kuota aktual jemaah yang dialokasikan untuk masing-masing negara sebelum merebaknya pandemi virus corona.
Tahun ini Indonesia mendapatkan jatah kuota haji 2022 dari Arab Saudi sebanyak 100.051 orang. Meski jumlah ini lebih sedikit dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 221.000 jemaah, tapi tetap patut disyukuri.
ADVERTISEMENT
Pakistan menduduki negara kedua terbanyak yang akan mengirimkan jemaah haji tahun ini, sebesar 81.132 orang. Kemudian, India berada di urutan ketiga dengan total 79.237 jemaah haji. Disusul dengan negara Bangladesh dengan kuota haji sebanyak 57.585.
Tahun 2022, biaya haji di Indonesia secara resmi dikenakan oleh pemerintah bersama DPR sebesar Rp 39.886.009. Besaran biaya tersebut menunjukkan angka yang lebih besar dibandingkan tahun 2020 yang ditetapkan Rp 38,8 juta per calon jemaah haji.
Akan tetapi, biaya mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang besarannya mencapai angka Rp 44,3 juta. Sementara, di tahun 2019 hingga 2015, biaya haji bagi jemaah Indonesia relatif stabil berada di kisaran angka Rp 35 juta-Rp 33 juta.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana rekam data jemaah haji Indonesia yang berhasil berangkat dari tahun ke tahun?
Sepanjang tahun 2007 hingga 2019, Indonesia telah berhasil memberangkatkan setidaknya 1.776.005 jemaah haji ke tanah suci Makkah. Sebelum pandemi terjadi, tahun 2019 menjadi tahun paling tinggi yang berhasil melakukan pemberangkatan haji bagi jemaah Indonesia, yakni sebesar 229.163.
Namun, jemaah haji Indonesia yang berangkat di tahun 2013 hingga 2016 mengalami penurunan angka sangat drastis. Jemaah haji Indonesia yang berangkat pada tahun tersebut hanya mencapai sekitar 150.000 orang saja. Hal ini disebabkan Arab Saudi juga mengurangi kuota haji karena adanya proyek ekspansi Masjidil Haram.
Sebaran jemaah haji Indonesia yang berhasil berangkat dalam kurun tahun 2007-2016, kebanyakan dari mereka berasal dari daerah provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Angka ini diperoleh dari hasil akumulatif jumlah jemaah haji yang berhasil berangkat dari tahun 2007 hingga 2016. Jemaah haji dari Jawa Barat mencapai angka 343.548. Sementara, mereka yang berasal dari Jawa Timur berjumlah 311.001.
Jemaah Haji Indonesia Menurut Usia dan Jenis Kelamin
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Agama (Kemenag ) RI, pada keberangkatan haji tahun 2019, jemaah Indonesia didominasi oleh mereka yang berumur 51-60 tahun dengan persentase 35,66 persen atau 72.215 jemaah. Kemudian, disusul oleh masyarakat dengan usia 41-50 tahun sebesar 26,3 persen atau sama dengan 53.257 jemaah.
Kemudian, usia 61-70 tahun berada di posisi ketiga dengan persentase 21,37 persen atau dengan angka sebesar 43.289 dari total jemaah haji 2019 sebesar 202.488. Jemaah haji dengan usia 71-74 tahun tercatat hanya sebagian kecil, yakni 2,98 persen dan di atas 75 tahun sebesar 2, 37 persen.
ADVERTISEMENT
Sisanya, persentase jemaah haji Indonesia ditempati oleh mereka yang berusia muda, mulai dari 31-40 tahun sebesar 8,83 persen, usia 21-30 tahun sebanyak 2 persen, dan di bawah 20 tahun hanya 0,27 persen.
Jemaah haji di Indonesia pada tahun 2019 juga dibagi menurut jenis kelaminnya. Dari data Kemenag RI, diperoleh besaran persentase yang menunjukkan bahwa jemaah perempuan lebih banyak daripada laki-laki.
Persentase jumlah jemaah perempuan tercatat mencapai 55,64 persen. Sementara, jemaah laki-laki lebih sedikit dari perempuan, yakni 44,35 persen.
Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia
Jemaah Indonesia yang sangat aktif melakukan kunjungan ke tanah suci Makkah untuk menjalankan ibadah haji juga dapat digambarkan tingkat kepuasannya melalui Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJH).
ADVERTISEMENT
Sepanjang tahun 2010 hingga 2019, tahun 2019 tercatat meraih indeks kepuasan tertinggi dengan nilai 85,91. Nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,68 dari tahun sebelumnya 2018 yang hanya mencapai 85,23.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS ), perolehan nilai tahun 2019 paling tinggi berasal dari kepuasan pelayanan transportasi bus sebesar 88,05.
Kemudian, hasil akhir penilaian juga berturut-turut diperoleh dari pelayanan ibadah, pelayanan katering, pelayanan petugas, pelayanan bus antar kota, dan akomodasi hotel.