Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Melihat Kapal Induk Australia HMAS Adelaide yang Berlabuh di Jakarta
19 November 2024 16:59 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kapal induk Australia , HMAS Adelaide, berlabuh di Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebagai bagian dari program Indo-Pacific Endeavour (IPE) 2024, Selasa (19/11).
ADVERTISEMENT
Dengan panjang lebih dari 230 meter, kapal induk ini menggunakan teknologi canggih yang menjadi simbol kekuatan Angkatan Laut Australia.
Berlayar dari Darwin, kapal memuat banyak fasilitas termasuk landasan helikopter yang mampu menampung hingga 12 unit, serta ruang untuk 110 kendaraan militer.
Dengan desain yang memungkinkan operasi di pelabuhan kecil dan perairan dangkal, HMAS Adelaide juga menjadi alat utama sistem senjata (alutsista) yang fleksibel untuk misi militer maupun kemanusiaan.
“Indonesia adalah salah satu mitra terdekat Australia. Setelah latihan ini, kami akan memperdalam kerja sama, termasuk berbagi pengetahuan tentang bantuan kemanusiaan dan pemulihan bencana,” ujar Commander IPE 2024, Commodore Michael Harris, dalam sambutannya di Pelabuhan Tanjung Priok.
Sebagai simbol kerja sama, dalam kesempatan itu Kolonel Laut Whisnu Kusardianto, Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut III bertukar cendera mata dengan perwakilan ADF.
Jelajahi Kapal Mewah dengan Fasilitas Canggih
ADVERTISEMENT
Usai seremoni penyambutan, awak media diajak menjelajahi HMAS Adelaide yang disebut-sebut sebagai salah satu kapal perang terbesar dan tercanggih dalam armada Angkatan Laut Australia.
Kapal ini dilengkapi hanggar seluas 990 meter persegi, ruang kendaraan ringan, hingga sistem radar 3D untuk pencarian udara.
Terdapat empat dek utama, yakni untuk kendaraan berat, akomodasi, hanggar dan kendaraan ringan, serta dek penerbangan.
Sistem pertahanan kapal ini juga tak kalah canggih, dengan anti-torpedo towed defense system, senjata otomatis 20 mm, hingga sistem decoy rudal Nulka.
Bahkan, kapal ini memiliki dua lift pesawat yang mampu mengangkut helikopter ukuran sedang hingga besar seperti CH-47 Chinook.
Dek penerbangan telah dikonfigurasi dengan enam tempat di sisi kiri untuk pesawat berukuran sedang seperti MRH-90 atau Blackhawk. Bagian ini memungkinkan operasi lepas landas dan pendaratan simultan.
Menurut salah satu awak kapal, Nelson, landasan juga dapat digunakan untuk membantu helikopter yang hendak melakukan pendaratan darurat sesuai prosedur.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, wartawan pun diajak melihat 'rumah sakit' kapal. Di sana terdapat unit intensif, ruang farmasi, ruang operasi, hingga ruang x-ray.
Simbol Kerja Sama Bilateral
Kunjungan HMAS Adelaide ke Jakarta menandai berakhirnya Latihan Keris Woomera, program latihan gabungan antara TNI dan Angkatan Pertahanan Australia (ADF).
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya mempererat hubungan bilateral kedua negara.
“Tujuannya adalah menciptakan kawasan yang aman dan stabil melalui kolaborasi kedua negara, terutama dalam berbagi pengetahuan tentang teknologi pertahanan dan misi kemanusiaan,” tutur Asisten Logistik Danlantamal III, Kolonel Laut Aris Gunarso, kepada wartawan.
HMAS Adelaide dan kapal pendampingnya, HMAS Stuart, akan berada di Jakarta hingga 23 November 2024.
Selama kunjungan, kedua kapal akan terlibat dalam berbagai kegiatan strategis, termasuk pelatihan bersama, seminar, dan pertukaran teknis dengan personel TNI.
ADVERTISEMENT
Setelah ini, kapal akan menuju Singapura untuk kunjungan selama lima hari.
Sebelumnya, TNI dan ADF menggelar latihan pendaratan amfibi bersama di Pantai Banongan, Jawa Timur, pada Rabu (13/11) dalam rangka Latihan Keris Woomera.
Latihan ini merupakan latihan gabungan terbesar dan paling kompleks antara kedua negara, yang melibatkan sekitar dua ribu personel militer, tank, kapal, pesawat tempur, helikopter serbu, dan kapal pendarat.