Melihat Lebih Dekat JPO di Tol Jakarta-Cikampek Bekasi

17 September 2018 19:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondsi JPO di Tol Jakarta-Cikampek, Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi (Foto: Dofa Muhammad Aliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondsi JPO di Tol Jakarta-Cikampek, Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi (Foto: Dofa Muhammad Aliza/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pelemparan batu dari JPO di Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi kembali terjadi. Rupanya, sejumlah JPO di sepanjang tol kondisinya rawan kejahatan.
ADVERTISEMENT
JPO di kawasan Jatiwaringin, Bekasi, yang menghubungkan di Jalan Boulevard Raya dan Jalan H Abas, misalnya. JPO sepanjang 14 meter ini kerap dijadikan lokasi berkumpul sekelompok pemuda. Tak ayal, sampah pun berserakan di lokasi.
Kawat pelindung setinggi 2,5 meter di sisi kanan dan kiri JPO juga terlihat sudah berkarat.
“Ada juga itu warga yang buang sampah, entah sampah bungkus kopilah, atau sampah rumah pun ada,” kata seorang warga, Narso saat ditemui di kediamannya, Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Senin, (17/9).
Kondisi pembatas di JPO di Tol Jakarta-Cikampek, Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi (Foto: Dofa Muhammad Aliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi pembatas di JPO di Tol Jakarta-Cikampek, Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi (Foto: Dofa Muhammad Aliza/kumparan)
Kondisi serupa juga terlihat di JPO kawasan Cikunir, Bekasi. JPO ini terdapat baliho iklan yang menutupi sebagian JPO. Kondisi ini dinilai cukup mengkhawatirkan karena warga tak bisa melihat apa yang terjadi di balik baliho itu.
ADVERTISEMENT
Warga sekitar JPO Cikunir, Tatang (44) mengatakan, kondisi JPO terbilang seadanya. Tak ada lampu penerangan di sepanjang JPO. Sejumlah kejahatan juga pernah terjadi.
Baliho menutupi kendaraan yang melintas di JPO Cikunir. (Foto: Dofa Muhammad Aliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Baliho menutupi kendaraan yang melintas di JPO Cikunir. (Foto: Dofa Muhammad Aliza/kumparan)
“Pernah dulu begal motor di atas jembatan sejak ada baliho iklan itu, itukan kalau malam enggak kelihatan, lampu enggak ada, tapi cuma untuk baliho doang kalau di belakang kan enggak kelihatan,” kata Tatang (44) saat ditemui di warungnya di kelurahan Jaka Mulya, Bekasi, Senin (17/9).
Menurut Tatang, sejak ada baliho, warga sekitar tidak dapat melihat langsung pengendara di atas JPO lantaran tertutup dengan baliho iklan. Selain ancaman bagi warga yang melintasi dini hari.
“Kalau ada CCTV lebih bagus. Kita mah waspada, terus baliho (kalau bisa) keatasin atau kebawahin biar kelihatan, jembatan kasih lampu. Kalau gini enggak kelihatan kan, lebih satu meter lebih itu balihonya,” tutup Tantang.
ADVERTISEMENT