news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Melihat Rumah Dukun yang Ruwat Bocah di Temanggung hingga Tewas

20 Mei 2021 14:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah dukun H, tersangka dalam kasus ruwatan anak hingga tewas di Bejen, Temanggung. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rumah dukun H, tersangka dalam kasus ruwatan anak hingga tewas di Bejen, Temanggung. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Dukun berinisial H (56) yang terlibat dalam ritual ruwatan (membuang sial) hingga menewaskan A, bocah berusia tujuh tahun di Bejen, Temanggung, telah ditetapkan sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
Dukun tersebut yang mengatakan kepada orang tua korban, M dan S, bahwa anaknya merupakan titisan genderuwo. Karena itu, A harus diruwat dengan cara dimasukkan ke dalam bak mandi.
Nahasnya, bocah tersebut tewas hingga jasadnya disimpan selama empat bulan. Penyimpanan itu dilakukan karena orang tua percaya dukun itu bisa mengembalikan nyawa korban.
Dukun tersebut merupakan seorang karyawan swasta yang tinggal di RT 02 RW 04, Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Temanggung.
Berdasarkan pantuan kumparan, rumah tersebut tampak asri. Dinding rumah terbuat dari kayu. Rumah itu terletak di jalan alternatif yang menghubungkan Temanggung dengan Dieng, Wonosobo.
Orang tua korban, M dan S, bersama dengan H dan B yaitu dukun dan asistennya ditetapkan jadi tersangka. Foto: kumparan
kumparan mencoba menggali informasi soal dukun H dari tetangga dan keluarga. Sejumlah rumah telah diketok pintunya untuk meminta keterangan. Hanya saja, tak ada jawaban yang detail dari para tetangga.
ADVERTISEMENT
Seorang tetangga mengatakan rumah H telah kosong. "Sudah enggak ada orangnya, dulunya memang hidup sama mbahnya (nenek) tapi sekarang sudah enggak ada," ujar pria yang enggan disebut namanya.
Pria itu juga enggan menjawab soal keseharian dukun H. Ia mengaku pertanyaan kasus ini diserahkan ke kepala desa.
"Saya enggak mau ngomong apa-apa, takut. Mending langsung ke kepala desanya saja, karena warga sudah diarahkan kalau ada yang mau wawancara suruh ke kepala desanya saja," jelas dia.
kumparan lantas bertanya kepada warga lainnya, warga itu pun memberikan jawaban sama. Ia juga enggan memberikan keterangan apapun terkait dukun H.