Memasuki Wabah Ebola Ke-14, Kongo Mulai Vaksinasi

27 April 2022 19:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersiap untuk memberikan vaksinasi Ebola. Foto: Reuters/Kenny Katombe
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersiap untuk memberikan vaksinasi Ebola. Foto: Reuters/Kenny Katombe
ADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada Rabu (27/4), Kongo telah memulai vaksinasi Ebola untuk membendung wabah itu di Kota Mbandaka.
ADVERTISEMENT
WHO mengatakan, sekitar 200 dosis vaksin Ebola rVSV-ZEBOV telah dikirim ke Mbandaka dari Goma. Dosis vaksin tambahan juga akan dikirim dalam beberapa hari mendatang.
Tiga tim vaksinasi telah dikerahkan ke lapangan. Mereka akan memfokuskan upaya untuk menjangkau warga yang berisiko tinggi.
Seorang pekerja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan vaksinasi Ebola. Foto: Reuters/Kenny Katombe
"Dengan vaksin yang efektif dan pengalaman petugas kesehatan Republik Demokratik Kongo dalam menanggapi Ebola, kami dapat dengan cepat mengubah arah wabah ini menjadi lebih baik," kata Direktur WHO Afrika, Matshidiso Moeti, dikutip dari Reuters.
Sejauh ini, dua orang telah tewas akibat virus Ebola di kota berpenduduk lebih dari satu juta jiwa itu. Mbandaka dihuni orang-orang yang tinggal di dekat jalan raya, air, dan jalur udara menuju Ibu Kota Kinshasa.
ADVERTISEMENT
Seorang pekerja kesehatan Kongo mensosialisasikan penduduk tentang mencuci tangan mereka sebagai tindakan pencegahan terhadap Ebola di Mbandaka, Republik Demokratik Kongo 19 Mei 2018. Foto: Reuters/Kenny Katombe
Hutan khatulistiwa Kongo adalah reservoir alami untuk Ebola. Virus itu ditemukan di dekat Sungai Ebola di Kongo utara pada 1976.
Negara ini telah mengalami 13 wabah Ebola sebelumnya. Wabah pada 2018-2020 di timur bahkan menewaskan hampir 2.300 orang. Angka itu merupakan jumlah tertinggi kedua yang tercatat dalam sejarah kematian akibat demam berdarah.
Mbandaka, ibu kota Provinsi Equateur, juga menghadapi wabah pada 2018 dan 2020. Sementara itu, wabah terbaru berakhir di timur negara itu pada Desember 2021. Saat itu, pemerintah mencatat enam kematian.
ADVERTISEMENT
Pengujian genetik menunjukkan, wabah saat ini adalah peristiwa limpahan baru. Artinya, virus itu ditularkan dari hewan yang terinfeksi.
Penulis: Sekar Ayu.