Membandingkan 4 Spanduk Tolak Salatkan Jenazah Pendukung Ahok

13 Maret 2017 14:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Spanduk di Masjid Al-Jihad Setiabudi (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyebut bahwa spanduk-spanduk yang menolak menyalatkan jenazah pendukung Ahok memiliki kesamaan tulisan dan cetakan, hanya sedikit perbedaan dari segi warna. Benarkah?
ADVERTISEMENT
"Pokoknya hampir semua spanduk itu tulisannya seragam, cetakannya seragam, hanya warnanya berbeda-beda," ujar Sumarsono di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (13/3).
kumparan (kumparan.com) mendapati ada 4 lokasi berbeda yang memasang spanduk menolak menyalatkan jenazah pendukung penista agama. Dalam hal ini Ahok, yang sedang menjadi terdakwa kasus penistaan agama.
Berikut rinciannya dirangkum, Senin (13/3):
1. Masjid Al-Jihad, Setiabudi, Jakarta Selatan
Spanduk di Masjid Al-Jihad Setiabudi (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
Spanduk pertama yang didapati kumparan ada di Masjid Al-Jihad, Jalan BB Karet Setiabudi, Setiabudi, Jakarta Selatan. Dua spanduk dengan ukuran sama terpampang di halaman masjid. Spanduk dengan dasar warna biru itu terlihat jelas tulisan berwarna putih, kuning dan merah.
'MASJID INI TIDAK MENSHOLATKAN JENAZAH PENDUKUNG DAN PEMBELA PENISTA AGAMA'.
ADVERTISEMENT
Masih di area masjid, ada satu spanduk lagi seperti tampak pada foto paling atas tulisan ini. 'PENGHINA AL QURAN PERUSAK PERSATUAN BANGSA'. Hingga hari ini spanduk itu masih ada.
Spanduk menolak penista agama. (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
Ketua RT 06/05, Yatim, yang ditemui kumparan, Jumat (24/2), menyebut spanduk ini sudah dipasang 4 hari lalu atau sekitar Senin (20/2). Menurut dia, spanduk tersebut sebagai imbauan untuk umat Islam agar mempertahankan aqidah dan keimanan dengan baik.
"Hal ini sebagai pengingat masyarakat RT sini untuk selalu mawas diri dalam hal yang bertentangan dengan agama. Ada masjid yang lain yang menerapkan hal yang dilakukan Masjid Al Jihad tapi tidak pakai spanduk," beber Yatim.
ADVERTISEMENT
2. Masjid At-Tawwab, Cakung, Jakarta Timur
Masjid Jami' At-Tawwab. (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
Lokasi kedua yang didapati kumparan ada di Masjid Jami' At-Tawwab RW 02, Cakung Barat, Jakarta Timur pada Jumat (24/2) malam. Tulisan pada spanduk dicetak besar dipampang di depan masjid:
'MASJID INI SERTA SELURUH JAMA'AH MASYARAKAT MUSLIM YANG PATUH DAN TAAT KEPADA KITA SUCI ALQUR'AN SURAT AT TAUBAH AYAT 84 TENTANG ORANG MUNAFIQ TIDAK AKAN MENSHOLATKAN, MENTAHLILKAN, DAN MEMBANTU PENGURUSAN JENAZAH ORANG-ORANG MUNAFIQ YANG MEMBELA DAN MENDUKUNG PENISTA ALQUR'AN'
Baik desain, warna, ukuran dan materi tulisan berbeda dengan yang didapati di Masjid Al-Jihad Setiabudi, Jakarta Selatan.
3. Warung Jati, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan
Larangan Shalat Jenazah bagi Pembela Penista Agama (Foto: Jihad Akbar/kumparan )
Spanduk berikutnya didapati Kumparan, pada Sabtu (25/2) di Jalan Warung Jati Timur II, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan. Ada dua spanduk dengan desain dan tulisan yang sama. Yaitu di depan Masjid Nurul Hidayah dan di depan rumah warga yang berjarak sekitar 50 meter dari masjid.
ADVERTISEMENT
Berikut redaksinya sesuai yang ada pada spanduk:
JANGAN MENSHOLATKAN JENAZAH PEMBELA PENISTA AGAMA
Dan janganlah kamu mensholatkan jenazah salah seorang diantara mereka (orang-orang munafiq) selama-lamanya, da janganlah kamu berdoa diatas kuburnya. Sesungguhnya mereka itu telah kafir kepada Allah SWT dan Rosul-NYa, dan mereka mati dalam keadaan fasiq. (Q.S. At-Taubah 84)
"ORANG ISLAM YANG MEMBELA PENISTA AGAMA ADALAH ORANG MUNAFIQ"
Larangan Shalat Jenazah bagi Pembela Penista Agama (Foto: Jihad Akbar/kumparan )
4. Pondok Pinang, Jakarta Selatan
Spanduk di Pondok Pinang, Jakarta Selatan (Foto: Indra Subagja/kumparan)
Spanduk keempat yang didapati kumparan yaitu ada di Jalan Haji Saikin, Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Spanduk itu berdasarkan keterangan warga, kemungkinan dipasang pada Sabtu (11/3) malam. Spanduk dipasang di gang dekat dengan musola. Berikut tulisannya:
WARGA SEKITAR TIDAK MENSHOLATKAN JENAZAH PENDUKUNG DAN PEMBELA PENISTA AGAMA
ADVERTISEMENT
MARI DUKUNG GUBERNUR MUSLIM
Hingga siang ini, pantauan kumparan, spanduk di Pondok Pinang itu masih terpasang di lokasi.
Dari spanduk-spanduk yang didapati di 4 lokasi berbeda di Jakarta itu, tidak ada spanduk pun spanduk yang punya desain, warna, ukuran, maupun tulisan yang mirip antara satu spanduk dengan spanduk di lokasi lainnya.