Membandingkan Bom Kampung Melayu dan Bom Manchester

25 Mei 2017 11:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ledakan di Kampung Melayu (Foto:  REUTERS/Darren Whiteside)
zoom-in-whitePerbesar
Ledakan di Kampung Melayu (Foto: REUTERS/Darren Whiteside)
Ledakan bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu terjadi selang dua hari dengan serangan serupa di konser Ariana Grande di Manchester, Inggris. Menurut beberapa orang, kedua bom ini saling terkait dan memiliki jaringan yang sama.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang mengaitkan kedua kejadian ini adalah Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto dalam pernyataannya. Dia mengatakan polisi sebenarnya mendeteksi akan adanya serangan di Indonesia setelah ledakan di Manchester, tapi tidak dapat memastikannya.
Berikut adalah beberapa kesamaan dan perbedaan antara kedua pengeboman:
Lokasi dan waktu serangan
Bom Kampung Melayu dan Manchester sama-sama dilakukan di keramaian dan di malam hari.
Bom di Terminal Kampung Melayu meledak pada Rabu malam (24/5) sekitar pukul 21.00 di tengah kerumunan polisi yang menjaga pawai obor jelang Ramadhan. Korban tewas adalah tiga orang polisi dan dua orang pelaku. Sebanyak 10 orang terluka dalam peristiwa itu.
Sementara bom Manchester meledak di Manchester Arena di tengah kerumunan penonton konser Ariana Grande, sekitar pukul 22.30, Senin (22/5). Sebanyak 22 orang tewas, dan lebih dari 60 terluka.
ADVERTISEMENT
Polisi berjaga di sekitar Manchester Arena. (Foto: REUTERS/Andrew Yates)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi berjaga di sekitar Manchester Arena. (Foto: REUTERS/Andrew Yates)
Sasaran serangan
Bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu menewaskan tiga anggota kepolisian. Diduga serangan ini memang mengincar aparat keamanan, seperti beberapa peristiwa terorisme lainnya di negara ini.
Sementara aksi terorisme di Manchester mengincar warga sipil, seperti serangan lainnya di Eropa yang menewaskan ratusan warga tidak berdosa.
Polisi berjaga di Manchester Arena (Foto: REUTERS/Jon Super)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi berjaga di Manchester Arena (Foto: REUTERS/Jon Super)
Jenis peledak
Bom yang digunakan pelaku dalam ledakan di Terminal Kampung Melayu diduga adalah bom panci. Peledak jenis ini menggunakan panci presto yang bertekanan, diisi bahan peledak dan berbagai macam benda kecil tajam.
Polisi menemukan bekas gotri dan paku dalam olah TKP di Kampung Melayu. Benda-benda ini yang menerjang tubuh para korban.
ADVERTISEMENT
Bom panci presto ini pernah digunakan dalam serangan bom di Boston Marathon, Amerika Serikat, pada 2013 lalu.
Sementara di Manchester, belum diketahui bom apa yang digunakan. Dalam olah TKP, polisi Manchester menemukan aki jenis Yuasa 12 volt. Jenis aki ini lebih kuat dibanding baterai yang biasa digunakan dalam rompi peledak lainnya.
Kondisi tubuh pelaku
Ada kesamaan dalam kondisi tubuh pelaku bom Kampung Melayu dan Manchester: Sama-sama hancur.
Sesaat setelah ledakan di Terminal Kampung Melayu, serpihan dan potongan tubuh pelaku mewarnai grup-grup WhatsApp. Di antaranya adalah kepala pelaku yang terlempar beberapa meter ke halte TransJakarta. Sementara tangan dan tubuh lainnya terserak di beberapa tempat.
ADVERTISEMENT
Hal yang sama ditemui pada pelaku pengeboman Manchester yang diketahui bernama Salman Abedi. Tubuh Abedi hancur berantakan. Menurut laporan New York Times, tubuh bagian atas Abedi terlempar hingga beberapa meter mendekati pintu masuk Manchester Arena.
Jaket yang dikenakan Abedi juga tercabik-cabik, berserakan di banyak tempat.
Warga menonton serpihan tubuh diduga pelaku bom (Foto: Marcia Audita/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga menonton serpihan tubuh diduga pelaku bom (Foto: Marcia Audita/kumparan)
Dalang serangan
Belum diketahui identitas dua pengebom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu. Pun belum juga diketahui jaringan teroris mana yang berada di balik serangan tersebut.
Untuk serangan di Manchester, kelompok ISIS telah mengklaim berada di baliknya.