Jakarta International Stadium (JIS)

Membandingkan JIS dan 6 Stadion RI yang Lolos Standar FIFA

11 Juli 2023 13:51 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertengahan April 2021, dalam pertemuan persiapan turnamen International Youth Championship (IYC) sekaligus soft launching Jakarta International Stadium (JIS), terjadi perdebatan sengit antara Nugroho Setiawan, manajemen JIS, dan kontraktor stadion.
Nugroho ialah Asian Football Confederation (AFC) Security Officer. Ia satu-satunya pemegang lisensi FIFA Security Officer di Indonesia, dan sering ditugasi menginspeksi stadion-stadion di berbagai negara yang akan digunakan untuk turnamen FIFA.
Dalam rapat jelang IYC itu, manajemen JIS selaku penyelenggara turnamen meminta agar verifikasi dilakukan sesuai standar FIFA. Itu pula yang menjadi patokan Nugroho.
Namun, standar tinggi FIFA ternyata berbuah silang pendapat. Nugroho pun beradu argumen dengan Kepala Satpol PP dan Kepolisian.
“Ini memang harus setertib dan seketat ini,” ujarnya, menceritakan kembali jalannya diskusi alot itu kepada kumparan di Jakarta Selatan, Rabu (5/7).
Pada akhirnya, regulasi ideal FIFA dilonggarkan. Hal ini baru ia ketahui dalam evaluasi bersama usai turnamen yang melibatkan pemain U-18 Barcelona dan Atletico Madrid itu selesai digelar.
“Masih banyak sisa pagar proyek. Masih ada scaffolding (struktur penyangga konstruksi). Juga sisa besi yang dipagari tanda proyek dan dijaga polisi. [Padahal kalau ada] orang ketiban atau kesandung besi ya bahaya. Jadi komprominya masalah keselamatan,” kata Nugroho.
Stadion JIS dari arah timur di seberang Danau Cincin. Akses sedang dibangun di ramp timur kompleks stadion ini. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Kini, JIS kembali akan diverifikasi karena menjadi stadion alternatif untuk Piala Dunia U-17 yang bakal digelar 10 November–2 Desember 2023 di Indonesia. JIS menjadi opsi karena Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) tidak bisa dipakai tanding pada periode itu. GBK telah keduluan dipesan untuk konser Coldplay.
Menurut Nugroho, verifikasi stadion untuk Piala Dunia U-17 tak seperti saat turnamen IYC. Standar FIFA benar-benar harus diperhatikan. Seluruh aspek akan dicermati lebih ketat, termasuk keamanan.
Nugroho menilai, keamanan di JIS belum maksimal, salah satunya karena persoalan akses. Padahal, akses ini penting karena berhubungan dengan keamanan penonton sebelum pertandingan, saat pertandingan, dan sesudah pertandingan.
“Kali ini tidak ada kompromi, [JIS] jadi polemik. Ini bukan soal mendiskreditkan pada era siapa stadion itu dibangun, tapi untuk keselamatan penonton,” ujar Nugroho.
Di Indonesia, ada 6 stadion yang telah lolos verifikasi FIFA. Keenam stadion ini semula dipersiapkan untuk menghelat Piala Dunia U-20, namun batal setelah FIFA mencabut hak tuan rumah Indonesia karena sebagian masyarakat dan pejabat RI menolak kedatangan timnas Israel.
Enam stadion yang lolos verifikasi FIFA itu adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta, Stadion Si Jalak Harupat di Bandung, Stadion Manahan di Solo, Stadion Kapten I Wayan Dipta di Bali, Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring di Palembang, dan Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya.
Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Foto: Diskominfo Surabaya

Aksesibilitas Stadion

Akses stadion modern menurut Nugroho harus mudah dijangkau dari mana saja. Semakin banyak akses, maka stadion itu semakin baik.
Saat ini kompleks JIS hanya bisa diakses melalui sisi barat. Di sana ada pintu penonton yang dianggap sebagai akses tunggal. Namun, sesungguhnya ada dua pintu lagi yang sudah difungsikan saat soft launching JIS, yakni pintu khusus untuk tamu/penonton VIP/VVIP, dan pintu selatan untuk pengguna kendaraan pribadi.
Infografik sirkulasi kendaraan di JIS. Foto: Hodirin Susanto/kumparan
Nugroho mengatakan, minimnya akses tidak boleh terjadi karena berisiko tinggi bila penonton menumpuk. Menurutnya, meski FIFA tak menyebut jumlah persis, sebuah stadion minimal memiliki empat akses.
“Malah bisa sebanyak-banyaknya. Stadion GBK itu bukan [cuma bisa diakses dari] empat penjuru, tapi delapan penjuru sekaligus,” kata Nugroho.
Artinya, Stadion Utama GBK bisa diakses dari seluruh arah mata angin—utara, selatan, barat, timur, timur laut, barat daya, barat laut, dan tenggara.
Berikut perbandingan akses antara JIS dengan GBK dan sejumlah stadion lain yang telah lolos verifikasi FIFA.
Saking pentingnya akses, Nugroho menyarankan agar akses dipikirkan lebih dulu saat hendak membangun stadion berstandar internasional. Namun, ia memahami bila akses hendak dikembangkan setelah stadion selesai dibangun.
Jakpro selaku pengelola JIS sudah merencanakan untuk membuka akses JIS dari segala arah. Namun, mereka tidak bisa melakukannya sendirian karena hal-hal yang berhubungan dengan akses transportasi merupakan ranah Kemenhub.
Akses Jakarta International Stadium. Foto: Nadia Wijaya/kumparan
Terlepas dari akses ke dan menuju kompleks stadion yang minim karena masih dalam pembangunan, pintu keluar masuk penonton (tribune gate) di sekeliling stadion tersedia sebanyak 137 pintu.
Project Manager JIS Arry Wibowo mengatakan bahwa 137 pintu itu telah memperhitungkan waktu yang dibutuhkan penonton untuk keluar stadion saat situasi darurat.
“[Pintu-pintu] ini digunakan pada saat evakuasi dan kondisi darurat. Dalam 8 menit, 82.000 penonton harus bisa keluar. Kami sudah buat perencanaan matang dan simulasikan jalur evakuasi,” ujar Arry di Jakarta Utara, Senin (3/7).
Jumlah tribune gate di JIS telah sesuai dengan standar FIFA, bahwa rata-rata pintu tribun dapat dimasuki 660 orang per jam dalam 1–3 jam.
Salah satu pintu tribun JIS. Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan

Lapangan Rumput

Lapangan JIS menggunakan rumput hibrida yang merupakan campuran rumput alami dan sintetis. Komposisinya 95% rumput natural Zoysia matrella dan 5% rumput sintetis Limonta. Rumput hibrida itu dipasang di karpet dengan medium tanam untuk pertumbuhan rumput alami.
Namun, rumput ini ternyata ditemukan bermasalah dalam inspeksi pemerintah.
“Jelas tidak masuk dalam standar FIFA dengan kondisi sekarang,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat inspeksi bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Stadion JIS, Selasa (4/7).
Menurut ahli agronomi yang datang bersama Basuki, Qamal Muttaqin dari PT Karya Rama Prima (vendor penyedia rumput rekanan pemerintah), rumput JIS kurang perawatan sehingga tidak tumbuh dengan baik.
Rumput tersebut hanya separuhnya yang terkena sinar matahari secara langsung, dan media tanam di karpet terlalu dangkal sehingga akar rumput tak bisa menembus karpet ke bawah tanah seperti seharusnya.
Pemasangan rumput lapangan latihan di Kompleks JIS, Oktober 2020. Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
Rumput hibrida yang menggunakan metode pemasangan karpet seperti di JIS bisa tahan sampai 5 tahun bila dirawat dengan baik.
Selain metode karpet, ada dua jenis metode lagi yang biasa diterapkan pada rumput hibrida, yakni penguatan media tanam (reinforced rootzone) dan penyulaman serat (stiched fibre).
Pada reinforced rootzone, zona yang dirambati akar akan memperkuat tanah dan memperkuat pondasi lapangan sehingga rumput lebih stabil. Biasanya, metode reinforced rootzone diimplementasikan pada lapangan yang digunakan untuk berbagai jenis olah raga, bukan hanya sepak bola.
Sementara penanaman serat jahit atau stiched fibre dikenal sebagai metode yang paling kuat dan tahan lama. Pemasangan rumputnya dilakukan dengan cara menempelkan serat buatan ke tanah sehingga permukaannya relatif lebih aman bagi pemain.
Stiched fibre biasanya menggunakan mesin jahit besar untuk menjahit serat ke tanah dengan jarak 20 millimeter.
Mesin jahits tiched fibre di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Mei 2023. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Enam stadion bola di Indonesia yang lolos verifikasi FIFA, seluruhnya menggunakan rumput hibrida dengan metode pemasangan stiched fibre. Sementara JIS menggunakan metode karpet yang biasa dipakai di stadion serbaguna yang bisa digunakan untuk konser.
Berikut rincian perbandingan spesifikasi JIS dan 6 stadion yang lolos standar FIFA:
Project Director JIS Arry Wibowo mengatakan, JIS sejak awal mengacu ke standar FIFA, termasuk soal lokasi dan akses. Nantinya, penonton bisa masuk melalui ramp barat dan timur yang terhubung langsung dengan concourse stadium yang memiliki lebih dari 50 pintu mengarah ke utara, selatan, timur, dan barat.
“Perencanaan [bangunan] diuji oleh tim ahli gedung DKI. Mulai pintu, konfigurasi bench pemain, lorong darurat, semua sudah di-challenge [dan lolos uji]. Standar keamanan sangat kami perhatikan,” tutupnya.
Terlihat akses JIS di ramp barat dan timur. Foto: Subhan/kumparan
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten