Membandingkan Sikap Imam Nahrawi dan Syed Saddiq soal Rusuh Suporter

23 November 2019 11:10 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrawi (kanan) berbincang dengan Menteri Belia dan Sukan Malaysia Syed Saddiq Abdul Rahman. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrawi (kanan) berbincang dengan Menteri Belia dan Sukan Malaysia Syed Saddiq Abdul Rahman. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pertandingan sepak bola Timnas Indonesia melawan Malaysia, di mana pun tempatnya, selalu diwarnai oleh keributan antarsuporter. Misal, dalam pertemuan pada 19 September 2019 lalu, Timnas Indonesia menjamu Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno dalam Kualifikasi Piala Dunia 2020 pada 5 September 2019.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, terjadi kerusuhan antarsuporter seusai pertandingan Timnas Indonesia melawan Timnas Malaysia. Dalam insiden tersebut, satu orang pendukung Malaysia menderita luka. Diduga, pendukung tersebut menderita cedera karena terjatuh.
Usai kejadian itu, Menpora pada saat itu Imam Nahrawi mengirimkan permintaan maaf atas insiden yang telah terjadi. Imam meminta maaf atas provokasi dan penyerangan terhadap suporter Malaysia oleh pendukung Indonesia.
Surat Permohonan maaf Menpora Indonesia kepada Menpora Malaysia. Foto: Dok. Istimewa
"Bersama ini dengan hormat kami sampaikan kepada Saudara Menteri, menyikapi kejadian kurang terpuji yang dilakukan oleh oknum suporter Indonesia pada saat pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2020 antara Tim Sepak Bola Nasional Indonesia melawan Tim Nasional Malaysia," tulis Imam dalam surat permohonan maaf resmi kepada Syed Saddiq, Jumat (6/9/2019).
"Kami atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Malaysia atas ketidaknyamanan dan ketidaksengajaan ini," lanjut Imam pada surat tersebut.
Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrawi (kanan) berbincang dengan Menteri Belia dan Sukan Malaysia Syed Saddiq Abdul Rahman. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Namun, perlakuan berbeda saat Malaysia menjadi tuan rumah pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11/2019).
ADVERTISEMENT
Insiden kerusuhan pun kembali terjadi. Suporter Indonesia terlibat bentrok dengan pendukung tuan rumah 10 menit sebelum laga selesai. Selain itu, penonton timnas Merah-Putih diintimidasi di dekat hotel tempat mereka menginap.
Tak cuma itu, bahkan ada dua suporter Indonesia yang dikeroyok oleh oknum suporter Malaysia pada Selasa dini hari di kawasan Bukit Bintang.
Pendukung Timnas Malaysia mulai memadati kawasan stadion jelang pertandingan Timnas Indonesia melawan Timnas Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Tapi kali ini, pihak Malaysia tak membuat pernyataan maaf atas insiden yang timbul pada saat setelah kejadian.
Dalam akun Twitternya, Menpora Malaysia Syed Saddiq mengatakan, siapa pun yang melihat peristiwa itu atau bahkan menjadi korban, untuk melapor ke polisi setempat.
"Saya sudah maklumkan kepada pihak polis untuk siasat. Kalau ada pihak yang dipukul, tolong suruh dia buat laporan ke pihak polis," cuit Saddiq, Kamis (21/11).
ADVERTISEMENT
Ia menegaskan, pihaknya tidak akan membiarkan kekerasan mewarnai rivalitas Indonesia dan Malaysia di lapangan hijau. Saddiq juga berjanji, penyelidikan peristiwa tersebut, apabila benar adanya, akan dilakukan secara transparan.
"We will ensure that there will be a proper & transparent investigation. Keadilan adalah untuk semua, tidak kira dari Malaysia atau Indonesia," jelasnya.
Polisi Malaysia berjaga didekat suporter Malaysia saat pertandingan Timnas Indonesia melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Akhirnya, Kemenpora Indonesia melayangkan surat protes kepada Pemerintah Malaysia berisi kutukan keras dan menyampaikan rasa kecewanya. Terdapat dua poin yang dusampaikan dalam surat tertanggal 22 November itu: usut pelaku penganiayaan oknum suporter Indonesia dan minta pemerintah Malaysia minta maaf.
“Menyampaikan permohonan maaf secepatnya kepada pemerintah Republik Indonesia. Karena, ketika insiden hampir serupa terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 5 September 2019, besok paginya Menpora RI menyampaikan permohonan maaf. Itikad baik permohonan maaf ini sesungguhnya pernah dilakukan oleh Menteri Sukan dan Belia (Menpora) Malaysia, Khairy Jamaluddin pada 20 Agustus 2017 langsung kepada Menpora RI saat berlangsung SEA Games 2019 di Kuala Lumpur akibat insiden bendera terbalik,” bunyi poin kedua surat tersebut.
ADVERTISEMENT