Mendagri Tepis Berita Wisata Bali Sepi Bak Kota Hantu karena Corona

11 Februari 2020 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Kemendagri, Jakarta, Jumat (20/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Kemendagri, Jakarta, Jumat (20/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, memastikan seluruh wisatawan baik lokal maupun internasional masih menempatkan Bali sebagai destinasi utama mereka kala berkunjung ke Indonesia. Hal itu disampaikan Tito sebagai klarifikasi sejumlah pemberitaan media asing terkait kondisi Bali pasca merebaknya virus corona akhir-akhir ini.
ADVERTISEMENT
Media asing yang dimaksud Tito adalah media asal Inggris, Daily Mail. Dalam situsnya, Daily Mail mengangkat tajuk 'Bali is transformed from a tourist Mecca to a ghost town as Chinese tourists are banned because of the spread of coronavirus'.
"Saya tidak melihat ada sepi yang seperti di Singapura. Kalau disebutkan kota hantu, enggaklah. Ramai, saya masuk ke mana, kemarin ke Denpasar ke Sanur ke Kuta, ramai," ujar Tito usai menghadiri Rakor bersama Wapres di Gedung Grand Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (11/2).
Mendagri Tito Karnavian usai pertemuan bersama Menkeu Sri Mulyani di Gedung Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2020). Foto: Abdul Latif
"Jadi kalau ada yang bilang kota hantu, enggak bener saya baru pulang hari Minggu kemarin. Ramai kok," sambungnya.
Menurunnya angka wisatawan, menurut Tito, hanya terjadi pada lokasi atau tempat penginapan yang biasa jadi pusat bagi para turis asal China untuk menginap.
ADVERTISEMENT
Hal itu menurut Tito sejalan dengan pembatasan turis asal China yang saat ini dilakukan pemerintah Indonesia usai merebaknya virus corona.
"Cuma informasi dari Pak Gubernur (Bali), yang biasanya hotel-hotel, yang biasanya ditempati turis dari Tiongkok, itu yang sepi," ungkap Tito.
Kendati demikian, menurut Tito ada sisi positif yang dapat diambil oleh pemerintah atas larangan berwisata bagi sejumlah turis asal China ke Indonesia. Informasi itu menurut Tito didasarkan dari informasi Gubernur Bali yang mengatakan banyak turis yang mengalihkan tujuan wisatanya ke Bali.
Wisatawan di Bali Foto: Shutter Stock
"Karena Bali sampai hari ini tidak ada data terpengaruh corona. Jadi justru turis Tiongkoknya memang berkurang karena memang adanya banned, tapi turis dari daerah lain justru mengalihkan ke Bali," kata Tito.
ADVERTISEMENT
"Informasi Gubernur banyak yang turis ingin ke Jepang, Hongkong kemudian China kemudian ke Thailand ke Singapura mengalihkan ke Bali," tutupnya.