Mendikbud: Program Penguatan Pendidikan Karakter Dilakukan Bertahap

15 Juni 2017 1:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendikbud Muhadjir Effendy di DPR (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud Muhadjir Effendy di DPR (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerima kunjungan silaturahmi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Dalam pertemuan tersebut, Muhadjir memberikan penjelasan tentang program Penguatan Pendidikan Karakter, yang di dalamnya ikut diatur mengenai pelaksanaan Full Day School.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan tertulis Kemendikbud yang diterima kumparan (kumparan.com), Kamis (15/6), ada beberapa poin penjelasan Muhadjir terkait program ini.
"Pertama, kemendikbud memastikan bahwa program PPK akan memberikan pengakuan dan penguatan terhadap eksistensi Madrasah Diniyah, Pondok Pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan non formal lainnya, melalui program kerjasama secara terpadu antara sekolah formal dengan lembaga pendidikan non formal dan informal," ujarnya.
Kedua, Kemendikbud juga akan memberdayakan guru-guru Madrasah Diniyah, pesantren dan lembaga pendidikan informal lainnya, baik melalui peningkatan kompetensi maupun kesejahteraannya.
"Ketiga, pelaksanaan program PPK akan dilaksanakan secara bertahap dan opsional. Bertahap maksudnya hanya diwajibkan kepada sekolah-sekolah yang sudah memenuhi standar kelayakan, baik dari aspek sarana-prasarananya maupun ketersediaan guru dan tenaga kependidikan lainnya," jelas Muhadjir.
ADVERTISEMENT
Jokowi bersama anak sekolah (Foto: Dok. Biro Sespres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi bersama anak sekolah (Foto: Dok. Biro Sespres)
Opsional maksudnya bahwa program PPK tersebut tidak wajib. Jadi sekolah memiliki pilihan untuk melaksanakan program PPK dengan berbagai bentuk dan model disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari kearifan lokal setempat.
"Program PPK harus dilaksanakan secara selektif dan dijauhkan dari ajaran radikalisme, liberalisme dan paham keagamaan menyimpang lainnya. Jangan sampai program PPK ini justru dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk penanaman faham radikalisme dan liberalisme kepada para siswa," ujarnya.
Kemendikbud akan menggandeng Ormas Islam untuk diikutsertakan dalam bidang pengawasan dan monitoring, agar program PPK ini dapat terlaksana sesuai dengan tujuannya yaitu untuk penguatan karakter siswa.
Ekspresi bahagia ketum MUI Maruf Amin (Foto: Fanny Kusumawardhani)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi bahagia ketum MUI Maruf Amin (Foto: Fanny Kusumawardhani)
Dalam pertemuan tersebut, MUI disebut mengapresiasi dan memahami program tersebut. MUI menganggap kebijakan yang dilakukan Kemendikbud ini sangat tepat dan sesuai dengan kebutuhan penguatan karakter bangsa.
ADVERTISEMENT
"MUI berharap beberapa komitmen Mendikbud tersebut di atas dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh," tutupnya.
MUI sendiri telah menyetujui Full Day School sebagai bagian dari program PPK ini, dengan syarat tak mengganggu pendidikan keagamaan yang harus dimiliki setiap anak.