Mendikbudristek Apresiasi Pelaksanaan Asesmen Nasional di SMKN 1 Kota Jambi

24 September 2021 16:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Jambi pada Selasa (21/9). Foto: Dok. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Jambi pada Selasa (21/9). Foto: Dok. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI
Setelah meninjau proses vaksinasi peserta didik dan tenaga kependidikan di Korem 042 Garuda Putih Kota Jambi, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim melanjutkan kunjungan kerjanya ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Jambi pada Selasa (21/9). Kunjungan ini bertujuan memastikan pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) di sana.
Nadiem mengapresiasi SMKN 1 Kota Jambi yang telah melaksanakan AN dengan lancar tanpa ada kendala teknis, baik itu jaringan maupun perangkat yang digunakan.
“Saya senang sekali guru-guru yang melaksanakan survei lingkungan belajar tidak ada tekanan. Para guru tahu bahwa AN ini tidak ada dampak bagi individu guru maupun muridnya. Ini hanya pemetaan sekolah, tidak perlu persiapan. Jawabnya jujur saja. Semakin jujur semakin bagus, ini untuk perubahan yang baik,” terangnya.
Saat diskusi dengan guru yang melaksanakan AN, Nadiem kaget sekaligus kagum sudah banyak guru sadar, bahwa salah satu cara untuk menambah literasi pelajar adalah membuat siswanya jatuh cinta dengan membaca.
“Ini yang saya senang, guru lebih tahu bahwa salah satu tugasnya adalah membuat siswanya jatuh cinta dengan membaca. Itu yang ibu dan bapak guru refleksikan ketika melihat anak didiknya mengerjakan soal-soal literasi yang merupakan bagian dari AN,” ujarnya.
Asesmen Nasional 2021 dirancang sebagai instrumen pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah. AN lalu dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Berjalan Lancar, Peserta Semangat Menjalani AN

Pelaksanaan AN di SMK Negeri 1 Kota Jambi dilaksanakan sebanyak tiga sesi dengan jumlah peserta sebanyak 45 orang siswa dan lima siswa sebagai cadangan. Sementara itu, AN untuk Survei Lingkungan Belajar diikuti oleh 115 guru.
Pada hari pertama AN, para peserta mengerjakan soal latihan selama 10 menit, soal literasi selama 90 menit, dan survei karakter selama 30 menit. Di hari kedua, para peserta mengerjakan soal numerasi selama 90 menit dilanjutkan dengan survei lingkungan belajar selama 30 menit.
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kota Jambi, Sepriyadi Erman, mengatakan, pelaksanaan AN 2021 yang digelar sejak 20 September 2021 ini berjalan dengan baik.
Alhamdulillah hambatan jaringan selama AN tidak ada sama sekali sehingga pelaksanaan AN sejak hari pertama berjalan dengan baik dan lancar. Para peserta pun ketika keluar ruangan ujian asesmen tampaknya senang, berbeda dengan ujian nasional,” kata Sepriyadi.
Terkait AN, Sepriyadi juga menuturkan pelaksanaan AN sangat bermanfaat untuk perbaikan kualitas di sekolahnya. “Kalau memang hasil AN menyatakan sekolah kita harus dievaluasi, kita harus berjiwa besar bahwa sekolah kita memang harus diperbaiki. Ini memang untuk kebaikan semua warga sekolah. Jadi pemetaan kualitas pendidikannya jelas,” lanjutnya.
Sementara itu, salah satu peserta, Eva Solina Panjaitan, menuturkan mengikuti Asesmen Nasional ini menjadi suatu pengalaman yang baik baginya.
“Saya senang dengan adanya asesmen ini karena ke depannya bisa meningkatkan kualitas pendidikan di SMKN 1 Kota Jambi. Selama pelaksanaannya pun, kami sungguh tidak terbebani, tidak ada stres padahal kami tidak ada persiapan apa pun,” ungkap guru Bahasa Inggris ini.
Senada dengan Eva, guru pengajar Pendidikan Agama Islam, Wendi Handika, juga menyampaikan kesan-kesannya selama menjalani AN. Menurutnya, dengan mengikuti AN, sekolah bisa mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ada di sekolahnya.
“Tingkat kesulitan dalam mengerjakan soal ini saya rasa tidak ada. Lancar-lancar saja meskipun gak ada persiapan,” terang Eva.
Pengawas AN di SMKN 1 Kota Jambi, Syahrir Khoir, menuturkan pelaksanaan AN berjalan lancar dan tidak ada kendala, termasuk jaringan dan perangkat komputer yang digunakan. Ia juga melihat peserta tidak kesulitan ketika mengerjakan soal-soal AN.
Nadiem pun menegaskan kembali bahwa AN tidak menimbulkan konsekuensi apa pun bagi individu siswa, guru, maupun kepala sekolah.
“Sudah disampaikan berkali-kali bahwa AN tidak menimbulkan konsekuensi terhadap individu siswa, guru, maupun kepala sekolah. Tidak ada konsekuensi juga ke anggaran untuk sekolah, maupun ke para lulusan. Bahkan data tidak akan dipresentasi sebagai individu, melainkan agregasi sekolah,” jelas Mendikbudristek.
Lebih lanjut, AN justru bertujuan mendorong perubahan positif dalam cara guru mengajar, cara kepala sekolah memimpin pembelajaran di sekolahnya, pengawasan sekolah dan cara pemerintah daerah (pemda) melakukan evaluasi diri dalam penganggaran agar lebih berorientasi pada kualitas pembelajaran.
“Jadi, tujuan AN itu sebenarnya memantik perubahan. AN merupakan evaluasi terhadap sistem pendidikan,” tekannya.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, yang turut mendampingi Nadiem juga menjelaskan fungsi AN terbagi menjadi tiga bagian.
Pertama, sebagai evaluasi sistem yang tidak memiliki konsekuensi pada murid peserta AN. Kedua, pemetaan dan umpan balik bagi satuan dan dinas pendidikan. Kemudian bagian ketiga, bertujuan untuk perbaikan proses pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan.
“Peta dan umpan balik ini harapannya dapat memicu cara berpikir guru, kepala sekolah, pengawas, hingga dinas pendidikan. Sehingga dapat memicu perbaikan cara mengajar, cara kepala sekolah memimpin sekolahnya, cara pengawas mengawasi,” ujarnya.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Kemendikbudristek