Mendikdasmen Bertemu Kapolri, Bahas Narkoba hingga Judol di Kalangan Pelajar

12 November 2024 16:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Mendikdasmen Abdul Mu'ti saat bertemu di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/11/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Mendikdasmen Abdul Mu'ti saat bertemu di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/11/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, bertemu Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di Mabes Polri pada Selasa (12/11). Pertemuan mereka berlangsung tertutup selama lebih dari 1 jam.
ADVERTISEMENT
Sigit menyampaikan bahwa pertemuan itu membahas berbagai masalah yang terjadi di dunia pendidikan, salah satunya terkait interaksi yang terjadi di antara guru, murid, dan orang tua murid dalam proses belajar mengajar.
Dari pertemuan itu, disepakati masalah yang muncul dari interaksi antara tiga unsur itu bakal diupayakan untuk diselesaikan melalui jalur mediasi.
"Dengan memberikan ruang yang lebih besar manakala terjadi permasalahan-permasalahan untuk bisa dilakukan hal-hal yang bersifat restoratif atau mediasi. Itu yang pertama," kata dia.
Selanjutnya, kata Sigit, pertemuan itu juga membahas mengenai berbagai ancaman terhadap generasi muda di Indonesia seperti narkoba hingga judi online. Kemudian, dibahas pula mengenai pendidikan yang diberikan pada anak-anak di Papua.
"Termasuk juga bagaimana mendidik wilayah-wilayah yang menjadi remote area seperti misalkan Papua," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Menurut Sigit, pihaknya sepakat menjalin kerja sama dengan Mendikdasmen untuk melakukan pembinaan terhadap para pelajar guna menjaga situasi Kamtibmas.
"Termasuk juga di wilayah Papua yang selama ini kita juga memiliki program Polisi Mengajar, beliau juga memberikan ruang untuk skill kita bisa ditingkatkan. Sehingga kemudian program kita untuk Papua, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan juga tentunya kesejahteraan masyarakat Papua," kata dia.