Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Mendikdasmen Luncurkan Pedoman Pengawasan Penggunaan Bahasa Indonesia
25 April 2025 13:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti meluncurkan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pedoman Pengawasan Penggunaan Bahasa Indonesia. Acara tersebut diselenggarakan di Plaza Insan Berprestasi, Kantor Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Jumat (25/4).
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Mu'ti menekankan pentingnya membiasakan penggunaan Bahasa Indonesia secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari.
Saat ini, ada beberapa penggunaan bahasa Indonesia di sejumlah tempat yang dinilai kurang tepat dipakai. Padahal, bila dipadankan dengan bahasa Inggris yang dipakai artinya sama.
Misalnya, boarding untuk naik pesawat hingga passenger untuk sebutan penumpang.
"Dan kadang-kadang, banyak diprotes orang itu, kalau orang ini disebut penumpang itu kan passenger, tapi kita disebutnya penumpang, sehingga ada pejabat yang protes, kan saya bayar, kenapa disebut penumpang gitu, karena kualitasnya penumpang itu gratis," ucap Mu'ti sambil disambut tawa peserta.
Ia menambahkan persoalan penerjemahan juga menjadi agenda penting agar masyarakat merasa bangga menggunakan Bahasa Indonesia, bahkan bisa merasa naik kelas karenanya.
ADVERTISEMENT
"Nah beberapa penerjemahan-penerjemahan seperti ini, menurut saya perlu menjadi agenda, supaya orang itu bangga, dan naik kelas dengan menggunakan Bahasa Indonesia itu," ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penghargaan bagi individu atau tokoh yang menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik, mulai dari pejabat publik hingga seniman.
"Karena itu kalau tadi ada usul yang bagus, dari Pak Tito dan Bu Hetifah, saya juga usul misalnya, sekarang sudah ada reward, reward ini Bahasa Inggris juga, penghargaan untuk pejabat publik, yang menggunakan Bahasa Indonesia, yang paling baik," ungkap dia.
Lebih jauh, Mu'ti menegaskan kembali bahasa Indonesia bukan sekadar alat komunikasi, melainkan bahasa ilmu dan peradaban.
"Dan kita semakin bermartabat, dengan bahasa Indonesia, yang tidak sekadar sebagai alat komunikasi, tapi menjadi bahasa ilmu, bahasa nomor satu, dan bahasa peradaban," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam acara itu turut hadir Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Fauzan, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar parawansa.