Menelisik Pinjaman Online yang Masuk ke ITB, UGM, hingga Kampus Lainnya

26 Januari 2024 13:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kampus ITB. Foto: ardiwebs/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kampus ITB. Foto: ardiwebs/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kampus ITB menjalin kerja sama dengan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yakni Danacita sebagai solusi alternatif bagi mahasiswanya untuk mencicil pembayaran UKT.
ADVERTISEMENT
Danacita akan memberi pinjaman online (pinjol) berbunga bagi mahasiswa yang mengajukan pinjaman.
Sementara itu, dilihat dari situs resmi Danacita, ternyata tak hanya ITB yang menjalin kerja sama. Namun, ada beberapa kampus negeri dan swasta lainnya yang tersebar di Indonesia bekerja sama dengan Danacita. Total, ada 148 kampus yang menjalin kerja sama.
Misalnya, Universitas Gajah Mada, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Sebelas Maret, Universitas Paramadina, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Nasional Malang, Universitas Komputer Indonesia, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Islam Nusantara, Monash University Indonesia, hingga Universitas Islam Bandung.
Dalam situs tersebut juga dituliskan, bahwa Danacita sudah berdiri sejak tahun 2018. Sejauh ini, sudah ada 27.440 debitur Danacita dengan total debitur aktif sebanyak 14.111.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, total dana yang sudah disalurkan senilai lebih dari Rp 375 miliar. Dana yang diberikan oleh Danacita kepada debitur tak hanya untuk membiayai kuliah, tapi juga kursus.
Sejumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar demo di depan Gedung Rektorat UGM tuntut keringanan biaya kuliah. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Kemudian, dalam situs itu juga disebut bahwa pengajuan dana tak membutuhkan DP dan jaminan apa pun. Peminjam hanya perlu menyertakan KTP, bukti tagihan, dan rekening koran satu bulan terakhir.
Danacita juga mengeklaim sudah mengantongi izin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Lalu, dalam situs juga dijelaskan soal simulasi cicilan. Cicilan dapat dilunasi dalam rentang waktu 6 bulan, 12 bulan, bahkan 24 bulan. Ditegaskan pula dalam situs itu, setiap lembaga pendidikan menawarkan program cicilan yang berbeda. Adapun nominal cicilan tiap bulan dipastikan tetap atau tak akan bertambah.
ADVERTISEMENT
"Biaya platform mulai dari 1,3 persen perbulan, biaya persetujuan (dikenakan sekali di awal) 3 persen dari nominal biaya yang disetujui atau minimal Rp 100 ribu, jumlah cicilan bulanan tetap," tulis informasi dalam situs itu sebagaimana dilihat pada Jumat (26/1).
Siapa orang-orang di balik Danacita?
Dalam situs, juga dituliskan sejumlah nama jajaran direksi, komisaris, dan pemegang saham dari Danacita. Direktur Utama Danacita adalah Alfonsus Dwianto Wibowo.
Dia sudah bergabung dengan Danacita sejak tahun 2018 dan memimpin beberapa sektor dalam lembaga seperti marketing hingga operasional.
Sementara itu, jabatan Direktur diisi oleh Herry Noviandry, Naga Tan selaku Komisaris Utama, Susli Lie selaku Komisaris, Isabella Yonathan selaku Komisaris, Erudifi Private Limited yang berada di Singapura sebagai pemegang saham utama, dan PT Nuansa Digital Indonesia selaku pemegang saham.
ADVERTISEMENT
Selain mempublikasikan nama pimpinan lembaga, Danacita juga mempunyai beberapa penasihat, salah satunya adalah Mantan Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan.
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Naomi Haswanto, menegaskan ITB tetap berkomitmen menyediakan solusi bagi mahasiswa untuk dapat melanjutkan pendidikannya di ITB walau dengan keterbatasan.
"Hanya saja penting bagi ITB untuk tetap dapat melakukan proses asesmen yang layak kepada mahasiswa agar penyaluran bantuan-bantuan tersebut dapat diberikan secara adil, tepat sasaran, dan mendidik," kata dia.