Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Menelusuri Jejak Steven Pengumpat Gubernur NTB
15 April 2017 21:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Steven Hadisurya Sulistyo mengumpat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi di Bandara Changi, Singapura. Kejadian ini pun menjadi ramai diperbincangkan di media sosial setelah Steven meminta maaf melalui surat terbuka.
ADVERTISEMENT
Menyusul umpatan yang dilontarkan Steven ke Gubernur NTB, tiba-tiba di media sosial muncul KTP dan nomor telepon yang disebut milik Steven. Di KTP itu tertulis alamat rumah dan juga foto Steven.
kumparan (kumparan.com) menelusuri kebenaran informasi yang tersebar luas di media sosial tersebut. Sabtu (15/4) kami mendatangi alamat yang tertera di dalam KTP yang viral di media sosial.
Alamat tersebut berada di kawasan Kedoya, Jakarta Barat. Saat kami datangi, alamat tersebut mengarahkan kami ke sebuah rumah mewah 2 lantai di kawasan perumahan elit di Kedoya.
Kami mengetuk pintu gerbang namun tidak ada jawaban. Saat dilihat-lihat rumah tersebut terlihat sepi dan seperti tak berpenghuni.
Beberapa saat kemudian, datang seorang petugas keamanan. Pria itu kemudian memperkenalkan diri sebagai Kiff yang merupakan kepala keamanan perumahan elit tersebut.
ADVERTISEMENT

Kami lalu menanyakan soal Steven kepada Kiff. Kiff menyebut, tidak ada warga bernama Steven di kompleks itu.
"Memang alamat itu sudah kosong sudah lama lebih dari 10 tahun, saya malah nggak tahu pemiliknya,” kata Kiff.
Kiff menjelaskan, siang harinya jajaran kepolisian sektor Kebon Jeruk juga mendatangi rumah itu. Polisi datang karena mendapat informasi ada beberapa warga yang mencari Steven.
"Tadi ada datang dari kepolisian Kebon Jeruk dan perwakilan warga, “ jelasnya.
Warga sekitar juga tidak ada yang mengenal sosok Steven. Kami sudah bertanya kepada beberapa orang, tak satupun yang mengenal Steven.
Kami mencoba menelusuri kebenaran identitas Steven ke kelurahan namun kantor kelurahan tutup karena hari ini merupakan hari libur. Sehingga, belum dapat dipastikan apakah rumah itu benar alamat Steven atau malah KTP yang beredar di media sosial adalah hoax.
ADVERTISEMENT

Peristiwa mengumpat itu terjadi di Bandara Changi, Singapura, Minggu (9/4). Saat itu, tiba-tiba Steven melemparkan umpatan kepada TGB Zainul Majdi yang saat itu sedang bersama istrinya.
Kala itu, Steven mengumpat dengan kata-kata ‘dasar Indo, dasar Indonesia, dasar pribumi, tiko’. TGB Zainul Majdi sempat melaporkan peristiwa itu kepada pihak kepolisian sesampainya di Bandara Soekarno Hatta. Namun Steven tetap menolak meminta maaf malah kemarahannya semakin menjadi-jadi.
Hingga akhirnya, Steven mau meminta maaf. TGB Zainul Majdi pun langsung memaafkan Steven dan memutuskan untuk menahan diri agar masalah tidak semakin melebar.

Namun pada Jumat (14/4), Farhat Abbas yang ditunjuk sebagai kuasa hukum Ketua Masyarakat Muslim Tionghoa, Mohammad Jusuf Hamka melaporkan Steven ke Polda Metro Jaya. Steven dilaporkan dengan tuduhan penyebaran kebencian di muka umum.
ADVERTISEMENT
Reporter: Kelik Wahyu Nugroho