news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menengok Lokasi Oknum Polisi Pukuli Warga di Tn Abang Seperti di Video

24 Mei 2019 17:13 WIB
Lokasi seorang warga dianiaya Polisi. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi seorang warga dianiaya Polisi. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah video menyebar luas di media sosial. Di video itu, ada beberapa oknum polisi terlihat memukuli warga.
ADVERTISEMENT
Video itu sempat menimbulkan kontroversi dan menjadi pertanyaan. Ada yang mempercayai peristiwa pemukulan itu terjadi di Thailand, bukan di Indonesia.
kumparan kemudian mencoba menelusuri dan melakukan pengecekan lokasi peristiwa itu. Diperoleh informasi lokasi pemukulan itu berada di Tanah Abang, Jakarta Pusat, tepatnya di Kampung Bali.
kumparan kemudian mencocokkan gambar di video dengan lokasi Kampung Bali. Ada kubah masjid dan juga tanah lapang, persis seperti di video.
Di lokasi ada beberapa petugas kepolisian yang terlihat mondar mandir mengamati. Ada juga anggota TNI berseragam.
Lokasi seorang warga dianiaya Polisi. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
kumparan kemudian menanyakan ke beberapa warga yang ada di sekitar lokasi. Beberapa orang tak mau berbicara, menyerahkan ke temannya yang lain. Ada juga yang mengaku tak tahu peristiwa itu.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya seorang tukang parkir mau diajak bicara. Pria yang minta dipanggil Adi itu menjelaskan, lokasi penganiayaan bukan di halaman masjid, tetapi di pelataran parkir. Adi menyebut nama sebuah mal.
"Iya itu di parkiran depan," kata dia.
Menurut Adi, saat itu tak ada warga yang menolong korban, karena tak berani keluar. Adi menyebut nama korban yang dipukuli bernama Harun.
Lokasi seorang warga dianiaya Polisi. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
"Sebenarnya (pengurus) RW pengin ngebilangin ini warga, warga yang lain masuk (ke rumah), dia keluar, jadi gitu. Salahnya Harun ada di lokasi itu, kenalah itu akibatnya," kata dia.
(update: informasi yang diperoleh kumparan, korban pemukulan di Kp Bali kabarnya berada di Polda Metro Jaya, tapi kumparan masih mencoba menggali informasi untuk memastikan kebenarannya)
ADVERTISEMENT