Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Mengaku Diizinkan Trump, Seorang Pria Lecehkan Wanita di Pesawat
24 Oktober 2018 16:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB

ADVERTISEMENT
Seorang pria ditangkap pihak berwenang di Amerika Serikat karena menyentuh dada seorang perempuan di dalam suatu pesawat.
ADVERTISEMENT
Pelaku pelecehan teridentifikasi sebagai Bruce Alexander. Kepolisian menyebut tindakan tak senonoh Alexander dilakukan karena izin dari Presiden Donald Trump.
Kejadian pelecehan oleh Alexander terjadi pada Minggu (21/10) di penerbangan Southwest Airlines dari Houston menuju Albuquerqe. Menurut korban yang identitasnya dirahasiakan, peristiwa bermula ketika ia merasakan ada tangan dari belakang tempat duduknya mencoba meraba dadanya.
Awalnya, korban merasa hal itu terjadi tanpa disengaja. Namun, 30 menit kemudian kejadian serupa berulang.
Kali ini, korban tak tinggal diam. Ia menyuruh Alexander berhenti memegang tubuhnya, lalu korban melaporkan tindakan itu kepada kru pesawat dan meminta pindah tempat duduk.
Usai mendarat di Albuquerque , Alexander langsung ditahan. Kepada polisi Alexander pun memberikan alasan kenapa tindakan asusila itu ia lakukan.
ADVERTISEMENT
"Presiden (Trump) menyampaikan tidak apa-apa untuk meraba bagian vital perempuan," sebut Alexander kepada pihak keamanan seperti dikutip dari AFP, Rabu (24/10).

Belum diketahui hukuman apa yang akan dijatuhkan terhadap Alexander. Hingga kini penyelidikan terhadap Alexander masih berlangsung.
"Izin dari Trump" yang dimaksud Alexander diduga adalah pernyataan Trump pada pemilu 2016 lalu. Ketika itu dia menyampaikan pernyataan kontroversial yang menunai kecaman.
"Ketika kalian seorang bintang, mereka mengizin kalian untuk melakukan itu (tindakan tak senonoh), kalian bisa melakukan apa saja, sentuh saja alat vitalnya," tutur Trump ketika itu.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.