Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mengantar Keberangkatan Kakek Khaerudin ke Tanah Suci
13 Mei 2017 11:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Setelah hampir 93 tahun tak kenal lelah bekerja, berusaha, dan berdoa, akhirnya seorang penjaja roti keliling, Kakek Khaerudin, dapat mewujudkan mimpinya. Di bulan Syaban, salah satu bulan penuh berkah bagi umat Islam, Kakek Khaerudin akhirnya berangkat umrah bersama pasangan hidupnya, Nenek Maunah.
ADVERTISEMENT
Berkat penggalangan donasi yang dilakukan kumparan (kumparan.com) bersama kitabisa.com, impian Kakek Khaerudin terwujud. Donasi dari 80 donatur selama sebulan terkumpul sebesar Rp. 51.787.708 dari target sebanyak Rp 40 juta.
Segala persiapan dari kesiapan fisik dan batin sudah dipenuhi olehnya. Kini tersisa doa dan harapan baik dari dirinya maupun keluarga agar seluruh ibadah yang dijalankan lancar dan kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat.
Dalam perjalanan tim kumparan menuju kediaman kakek Khaerudin, tak henti ponsel kami berdering. Tak lain karena telepon dari si kakek yang tak lagi sanggup menahan rasa antusiasnya untuk segera berangkat ke bandara.
"Kamu dimana? Kakek sudah siap kakek tunggu ya di Masjid Al-Mubarokah," ujar kakek Khaerudin dalam percakapan telepon tersebut. Masjid Al-Mubarokah, adalah tempat biasa kakek Khaerudin melepas penat setelah menjajakan roti keliling.
ADVERTISEMENT
Baca juga: ‘Roti Ini untuk Hidup Anak dan Cucuku’
Singkat cerita, sesaat setibanya tim kumparan di kediaman sang kakek, perasaan haru seakan tak terbendung saat kakek Khaerudin dan istri bergegas menyiapkan diri. Keduanya melangkahkan kaki dari Masjid Al-Mubarokah dan membawa perlengkapan yang disiapkan.
Dalam perjalanan menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta di Cengkareng, tak henti-hentinya nenek Maunah mengagumi kokohnya gedung-gedung pencakar langit di Jakarta. Selama ini nenek Maunah tinggal di kampung halaman mereka di Brebes. Sementara kakek Khaerudin bekerja keras seorang diri demi menghidupi keluarganya yang tersebar di kampung dan di Jakarta.
"Duh itu gedung tinggi nemen (sekali)," ucap Maunah.
"Jakarta ya begini isinya gedung dhuwur-dhuwur (tinggi-tinggi)," timpal Khaerudin.
ADVERTISEMENT
Kalimat tasbih serta ucapan syukur tak pernah berhenti diucapkan Khaerudin dan Maunah selama perjalanan menuju Bandara. Ucapan terima kasih dan rasa syukur tak bosan mereka ucapkan kepada kami, tim yang turut mengantarkannya.
"Alhamdulillah doa saya diijabah Gusti Allah, saya ucapkan banyak terima kasih sama semua yang bantu saya," ucap Khaerudin seraya tak henti mengucap syukur.
Setibanya di Bandara, segala jenis administrasi tak lupa mereka ikuti demi lancarnya ibadah di tanah suci nanti. Kakek Khaerudin dan nenek Maunah menggunakan jasa Dompet Dhuafa Travel. Mereka berangkat bersama anggota rombongan lain.
kumparan bekerjasama dengan Dompet Dhuafa Travel untuk mengurus keberangkatan kakek Khaerudin dan nenek Maunah ke tanah suci.
Hingga akhirnya tiba waktu keberangkatan, jabat tangan serta ucapan terima kasih kembali mereka haturkan. Beribadah ke tanah suci tak lagi mimpi buat keduanya.
ADVERTISEMENT
Kini sudah tak ada lagi sekat antara Khaerudin, Maunah, dan Madinah. Megahnya ka'bah kini tak lagi jadi angan buat mereka. Kerja keras serta doa tekun yang selama ini dia panjatkan berbuah manis. Berawal dari manisnya roti yang dia jajakan, kini dia dapat merasakan manisnya beribadah di tanah suci.