Mengapa Masyarakat Masih Diminta Fotokopi e-KTP? Ini Penjelasannya

17 Oktober 2021 17:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi e-KTP. Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi e-KTP. Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
ADVERTISEMENT
"Selama elu ke kelurahan masih disuruh fotokopi e-KTP, kita masih primitif tahu, dih!" kata Bintang Emon di Instagramnya.
ADVERTISEMENT
Mengapa masyarakat masih diminta fotokopi e-KTP?
Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, menyebut sebetulnya e-KTP sesuai namanya, sudah berbasis digital. Tidak dibutuhkan lagi fotokopi untuk pengurusan administrasi.
Tapi, untuk mengakses data pada chip e-KTP itu hanya bisa menggunakan card reader.
"Yang namanya KTP elektronik itu di dalamnya terdapat chip, di dalam chip itu ada data kita. Nah, bagaimana agar fungsi elektroniknya itu terwujud? Harus ada perangkat yang menemani KTP elektronik yang namanya card reader, alat baca e-KTP," ucap Zudan dalam Virtual Talk kumparan mengenai Data Kependudukan dan Sistem Keuangan dikutip Minggu (17/10).
Pembaca (card reader) e-KTP. Foto: Ela Nurlaela/kumparan
Caranya, letakkan e-KTP pada card reader, kemudian sidik jari pemilik e-KTP juga discan untuk mencegah penggunaan e-KTP oleh orang lain.
ADVERTISEMENT
"Nah, itu untuk memastikan KTP-el-nya asli. Jadi tidak ada lagi lembaga perbankan yang tertipu nasabah karena KTP-nya palsu karena dia sudah menggunakan card reader," bebernya.
Faktor kedua masyarakat masih diminta fotokopi e-KTP, karena lembaga yang meminta tersebut belum bekerja sama dengan Dukcapil soal akses data e-KTP. Jika belum, maka siapkan card reader.
"Yang kedua belum akses NIK dari Dukcapil. Karena itu saya menyarankan berbagai lembaga, agar tidak perlu fotokopi harus mempunyai card reader," ucapnya.
"Jadi kita sosialisasikan terus memang belum banyak card reader yang beredar, baru di kisaran sekitar 52rb card reader, ada yang di kepolisian, ada yang di perbankan, ada yang di Kemendagri," ucap Zudan.
"Ya lumayanlah sudah 52 ribu, tetapi sangat belum cukup untuk Indonesia yang seluas ini dengan penduduk yang sangat besar ya, meskipun sudah aja jutaan card reader yang beredar.
Peluncuran perangkat pembaca ktp elektronik. Foto: Ela Nurlaela/kumparan