Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mengenal Peringatan Victory Day 9 Mei, Momen Penting bagi Rusia
9 Mei 2022 19:08 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Setiap 9 Mei, Rusia merayakan Victory Day untuk mengenang kemenangan Uni Soviet melawan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-tanggung, Kremlin menggelar parade militer di Lapangan Merah Moskow sebagai acara tahunan dalam beberapa tahun terakhir.
Di bawah pimpinan Presiden Rusia Vladimir Putin, pagelaran ini menjadi ajang pertunjukan kekuatan militer Negara Beruang Merah. Pun pada Senin (9/5/2022), pasukan Putin kembali unjuk gigi.
Selama era Soviet, parade Victory Day digelar hanya sesekali dalam beberapa tahun. Acara ini kemudian dihidupkan kembali oleh mantan presiden Boris Yeltsin dalam peringatan 50 tahun pada 1995.
Putin lalu membuat parade itu sebagai acara tahunan yang meriah. Victory Day pun dijadikan sebagai latar belakang banyak aspek identitas Rusia.
Di buku-buku sekolah dan sejarah negara itu, Rusia selalu digambarkan sebagai pembebas dalam perang Eropa. Perang yang disebut sebagai The Great Patriotic War itu menewaskan hingga 27 juta warga Soviet.
ADVERTISEMENT
Sejak Februari lalu, Rusia telah melancarkan invasi terhadap negara tetangganya, Ukraina. Invasi yang disebut Putin sebagai operasi khusus militer ini bertujuan untuk 'mendenazifikasi' Ukraina yang dituduh menindas warga penutur bahasa Rusia.
"Di kota-kota Rusia dan ibu kota regional, kita dapat melihat tanda-tanda dengan simbol Victory Day. Biasanya, Victory Day ditandai dengan tulisan 9 Mei 1945, tapi tahun ini bertulis 1945/2022, jadi mereka mencoba memberi orang gagasan bahwa sekali lagi mereka melawan Nazi," kata pendiri kelompok analisis Riddle Russia, Olga Irisova, dikutip dari BBC, Senin (9/5/2022).
Dibandingkan tahun sebelumnya, perangkat keras dan pasukan yang memeriahkan peringatan kali ini berjumlah lebih sedikit. Salah satu tank terbaru Rusia, T-80BVM, dan Pantsir-S1 pun kabarnya absen dari pagelaran ini.
ADVERTISEMENT
Namun, masih ada sekitar 10.000 tentara dan 129 peralatan militer yang berpartisipasi. Resimen yang memainkan peran kunci dalam perang Ukraina berparade di hadapan para pejabat dan presiden.
Parade udara juga sama besarnya seperti sebelumnya dengan menerbangkan 77 pesawat dan helikopter. Angkatan Udara dilaporkan telah berlatih di Lapangan Merah dalam formasi Z, simbol kontroversial yang telah diadopsi oleh pasukan Rusia.
Rumor Beredar Jelang Victory Day
Sebuah rumor sempat beredar menjelang Victory Day. Desas-desus mengatakan, Putin akan menghentikan invasi di Ukraina pada hari besar tersebut. Klaim ini telah disangkal oleh Putin.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menegaskan bantahan tersebut. Lavrov menjelaskan, militernya tidak akan mengambil tindakan pada tanggal tertentu secara dangkal.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, Rusia belum mencapai kemenangan militer di Ukraina yang pantas dirayakan. Walaupun mereka telah berhasil merebut sejumlah kota Ukraina, sebagian besar wilayah negara itu masih ada dalam kendali Kiev.
Alih-alih merayakan penggulingan pemerintah Ukraina, Rusia harus merasa puas dengan perebutan Mariupol. Kota pelabuhan itu sebelumnya berada dalam perlindungan resimen Azov.
ADVERTISEMENT
Resimen Azov sering dituduh sebagai milisi Nazi. Kemenangan ini pun dilukiskan sebagai gaung dari semangat perjuangan Perang Dunia II.
Hal ini berbeda dengan perayaan pada 2014, yakni pasca-aneksasi Semenanjung Krimea oleh Rusia. Saat itu, Putin menandai Victory Day dengan pidato di Lapangan Merah.
Putin meneriakkan tentang perlawanan mengalahkan fasisme sebelum terbang ke Sevastopol untuk merayakan kemenangan barunya di depan ribuan penonton.
ADVERTISEMENT
Penulis: Airin Sukono.