Mengenang AKBP Buddy yang Tewas di Rel: Curhat Sakit; Raih Banyak Penghargaan

30 April 2023 8:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Satuan Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu. Foto:  @buddytowoliu
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Satuan Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu. Foto: @buddytowoliu
ADVERTISEMENT
Kasat Narkoba Polres Jaktim, AKBP Buddy A Towoliu, ditemukan tewas di pinggir rel kereta api di sekitar Pasar Enjo, Jatinegara, Jaktim. Ia diduga bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Buddy diduga sengaja menabrakkan diri di rel kereta api.

AKBP Buddy Pernah Raih Penghargaan dari Sambo

Semasa hidupnya, Buddy banyak berkarier di Polda Metro Jaya. Pada 2015, ia pernah menjabat Kanit I Subdit Jatanras Ditreskrimum PMJ.
Ia pun termasuk salah satu personel dari reserse Kriminal Umum yang pernah meraih penghargaan dari Kapolda Metro Jaya pada 2015 itu, Tito Karnavian. Penghargaan diberikan karena ia punya andil mengungkap sejumlah kasus yang menjadi perhatian publik.
Ketika berpangkat Kompol itu, ia berhasil mengungkap kasus pembunuhan Tata Chubby. Lalu menjadi bagian dari tim yang menangani kerusuhan dalam aksi 411 pada November 2016.
Dari reserse, ia kemudian masuk bidang Propam. Dengan pangkat AKBP, ia menduduki posisi Kasubbid Paminal Propam Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
Pada awal 2022, ia bahkan menerima penghargaan atas kinerjanya sebagai Paminal itu. Penghargaan diberikan langsung oleh Irjen Ferdy Sambo selaku Kadiv Propam.

AKBP Buddy Diduga Bunuh Diri karena Sakit Empedu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, AKBP Buddy diduga nekat mengakhiri hidupnya lantaran penyakit empedu yang dideritanya.
"Didapatkan untuk sementara dari langkah-langkah yang kita lakukan ini patut diduga bunuh diri," ujar Trunoyudo kepada wartawan di lokasi kejadian.
Polisi masih mendalami motif Buddy bunuh diri. Namun, diduga terkait penyakit yang dideritanya.
"Jauh sebelumnya kejadian ini yang bersangkutan ini sakit, berobat. Berobat, kemudian menjalani beberapa (tindakan) medis yang tentunya juga bahan untuk proses penyelidikan, yang sakitnya adalah di empedu," lanjut dia.
ADVERTISEMENT

AKBP Buddy Sempat Ngantor pada Sabtu Pagi

Trunoyudo menjelaskan, AKBP Buddy sempat berangkat kerja ke Mapolres Jaktim sebelum ditemukan tewas.
"Hari ini tadi pagi ke kantor pagi ini, kebetulan di Polres Jaktim. (Lokasi kejadian) kurang lebih 2 kilometer dari kantor," kata Trunoyudo kepada wartawan di lokasi kejadian.
Namun demikian, Trunoyudo belum bisa membeberkan lebih jauh terkait kronologi AKBP Buddy ditemukan tewas di rel kereta. Pemeriksaan saksi masih perlu dilakukan.

Curhat AKBP Buddy Sebelum Bunuh Diri: Sakit Tak Tertahankan

Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, Buddy padahal baru memangku jabatan Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur itu sekitar dua pekan lalu.
Sesaat setelah dilantik, Buddy sempat curhat ke Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata soal penyakit empedu yang dideritanya.
ADVERTISEMENT
"Jadi beliau ini baru serah terima, begitu ke Polres Jakarta Timur menghadap ke Kapolres langsung minta izin karena sakit," ujar Trunoyudo di lokasi kejadian.
"Jadi ada percakapannya dengan Pak Kapolres menyatakan bahwa sakitnya sudah tidak tertahankan lagi dan tidak bisa berbuat apa-apa kalau sedang sakit," sambung dia.

AKBP Buddy Masih Berseragam Polri Saat Bunuh Diri

Seorang pedagang yang berada di dekat lokasi kejadian, Odi Suryadi (55), mengaku melihat jasad korban masih berseragam Polri lengkap.
"Saya lihat potongannya (jasad). Tiba-tiba, udah geletak. Potongannya sih keliatan masih pakai baju dinas," ujar Odi saat ditemui.
Dia memang tak tahu persis bagaimana AKBP Buddy bisa tertabrak. Namun sesaat setelah kejadian tersebut, petugas langsung ramai di depan tokonya.
ADVERTISEMENT
"Tiba-tiba saja ramai orang dari petugas KAI. Jam 09.30 WIB ketahuan (siapa jasad tersebut). Terus ramai petugas polisi datang. Awalnya ya 6 orang petugas KAI yang datang lihat. Terus datang banyak petugasnya ke situ juga," tuturnya.
"Kayaknya keseret dari sana (arah Stasiun Jatinegara menuju Bekasi). Soalnya (potongan jasad) dipunguti dari sana," imbuh dia.