Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mengenang Ismail Haniyeh, Ramai-Ramai Menggaungkan Balas Dendam
3 Agustus 2024 6:08 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ribuan orang memenuhi Masjid Imam Muhammad ibn Abd al-Wahhab Doha menjelang salat jenazah untuk Ismail Haniyeh. Masjid tersebut juga dikenal sebagai Masjid Agung di Qatar.
ADVERTISEMENT
Mereka berbondong-bondong datang untuk memberi penghormatan terakhir kepada orang nomor satu Hamas yang tewas terbunuh pada Rabu (31/7) di Teheran.
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla atau JK ikut dalam salat jenazah tersebut. Ia terlihat didampingi Menkumham 2004-2007 Hamid Awaluddin, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, serta Dubes RI untuk Qatar Ridwan Hassan.
Ia juga turut menyaksikan pemakaman pimpinan Hamas yang sempat bertemu langsung dua pekan sebelumnya. Usai prosesi pemakaman, JK dan rombongan kembali berdoa bersama untuk Haniyeh.
Menurut JK, ratusan, bahkan ribuan jemaah yang hadir, terlihat emosional. Petinggi dari Turki, PM Iran, Malaysia, Oman serta beberapa negara sekitar juga turut hadir sebagai tanda dukungan untuk perjuangan Palestina.
ADVERTISEMENT
"Ini juga memperlihatkan bagaimana kuatnya pengaruh almarhum Haniyeh dan sementara proses memilih pemimpin baru dan tentu saja berharap terjadinya perdamaian tercapai," kata JK dalam keterangannya.
"Kita ingin mendorong upaya mereka bersatu (Hamas dan Al-fatah) serta kedua mendorong perdamaian yang adil antara Palestina dengan Israel," tegas JK lagi.
Gaungkan Balas Dendam
Di Indonesia, Masjid Istiqlal menggelar Salat Gaib untuk Ismail Haniyeh seusai Salat Jumat pada Jumat (2/8). Hadir Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun, Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar hingga Dubes Iran Mohammad Boroujerdi.
Nasaruddin menegaskan dukungan terhadap perjuangan Palestina. Ia pun menegaskan, Haniyeh sebagai seorang tokoh dunia terhormat.
"Saya kira kematian terbesar tahun ini ialah wafatnya salah seorang pemimpin dunia yang sangat kita hormati, yaitu almarhum bapak Ismail Haniyeh. Yang wafat kemarin," pungkasnya.
Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun, mengatakan bangsanya sedih atas wafatnya Ismail Haniyeh. Meski begitu perjuangan melawan Israel akan berlanjut.
ADVERTISEMENT
"Kami semua bersedih dengan banyaknya yang gugur di Palestina, dengan hancurnya Gaza dan Palestina. Dan ini semua dilakukan Zionis Israel yang dibantu oleh Amerika," ucap Zuhair.
"Kami rakyat Palestina akan senantiasa bertahan untuk berjuang melawan penjajahan. Tanah Palestina yang diberkahi oleh Allah SWT," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama Dubes Iran Mohammad Boroujerdi mengungkapkan investigasi terkait kematian Ismail Haniyeh masih terus dilakukan. Ia memastikan negaranya tidak akan tinggal diam atas serangan yang menewaskan pemimpin Hamas itu.
"Kami belum menyelesaikan investigasi sejauh ini, dan jawaban terkait kasus ini, kita tidak akan tinggal diam," pungkasnya.
Ia pun memastikan darah Haniyeh tak akan sia-sia. Peluang balas dendam terbuka.
"Kita tidak akan tinggal diam, kita akan memberi balasan setimpal dan bahkan lebih keras dari itu," ucap Boroujerdi.
ADVERTISEMENT
Iran juga menilai serangan yang menewaskan Ismail Haniyeh sebagai penghinaan. Sebab saat itu Haniyeh tengah menjadi tamu di Iran. Dia berada di Kota Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran, Mahmoud Pezeshkian pada Selasa (29/7).
"Menyakiti tamu, bahkan membuatnya syahid merupakan sebuah penghinaan, merupakan sebuah pelanggaran terhadap kehormatan Republik Islam Iran," ujar Boroujerdi.
Komitmen Iran Dukung Palestina
Dubes Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi juga menegaskan negaranya akan terus mendukung perjuangan Palestina melawan penjajahan Israel.
"Kita sampaikan bahwa Iran hingga akhir hayat, hingga hari kiamat pun akan selalu membela Palestina. Dan akan terus berjuang untuk kemerdekaan Palestina," tutur Boroujerdi di Masjid Istiqlal.
Boroujerdi percaya komitmen negaranya mendukung dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, didasari keyakinan pada janji dari Allah Swt.
ADVERTISEMENT
"Karena kita meyakini janji Allah SWT bahwa nashrun minallah wa fathun qarib, pertolongan akan datang (dari Allah SWT) dan (kemenangan itu) telah dekat," pungkasnya.