Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Menggapai Asa Maya Merhi, Bocah 'Kaleng Tuna' yang Segera Dioperasi
2 Juli 2018 3:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Keinginan Maya Merhi (8) untuk berjalan normal sebentar lagi akan terwujud. Dalam hitungan bulan, kedua kaki bocah pengungsi Suriah asal Aleppo itu, segera dioperasi.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Maya masih menggunakan kaki prostetik (kaki buatan, red) kaleng ciptaan sang ayah, Mr Merhi (34). Kehebatan ayah-anak itupun tersebar luas.
Khususnya keteguhan Maya, yang menarik simpati dunia lantaran kelincahan 'kaki kalengnya'. Salah satunya Mehmet Zeki Culcu, dokter spesialis prostetik yang kini merawatnya di Istanbul, Turki.
"Maya akan berjalan. Insyaallah, dalam waktu tiga bulan," kata Culcu dilansir AFP, Minggu (2/7).
Kendati orang-orang di seluruh dunia ingin berdonasi, namun Culcu menutup donasi tersebut dan akan menanggung biaya operasi itu sendiri. Mungkin, bagi Culcu, hanya dua hal yang bisa menebus seluruh biaya itu: Maya mendapat perawatan terbaik dan kehidupannya harus berubah.
"Kami telah dihubungi oleh orang-orang di seluruh dunia yang ingin menyumbang. Tapi masalah ini ditutup dan saya akan menanggung biayanya," katanya.
ADVERTISEMENT
Jauh sebelum itu, Maya pernah menjalani operasi. Merhi, sang ayah, lalu membuatkannya 'kaki kaleng' dadakan agar Maya bisa leluasa berjalan pascaoperasi. Merhi mengungkapkan, dengan prostetik buatannya, Maya bisa pergi ke sekolah kamp.
"Setelah operasi, dia tidak dapat bergerak dan duduk sepanjang waktu di tenda. Agar dia bisa keluar dari tenda, aku punya ide untuk memperbaiki tuba tungkai yang diisi dengan bahan spons untuk mengurangi tekanan. Lalu aku menambahkan dua kaleng tuna kosong karena plastiknya tidak cukup kuat untuk menahan gesekan dengan tanah," ujar Merhi.
"Hatiku menderita ketika melihat dia merangkak di depan teman-teman, sementara mereka bermain dan berlari," sambungnya.
Merhi menyiasatinya dengan mengganti tabung plastik kaki Maya sebulan sekali. Sementara, kaleng tuna yang digunakan di kedua kaki Maya, diganti seminggu sekali.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan Maya, Merhi yang terlahir dengan amputasi kongenital, juga akan diberikan kaki prostetik. Meski begitu, tutur Merhi, operasi putrinya jauh lebih penting dari dirinya sendiri.
"Ini seperti kehidupan baru bagiku dan putriku. Sejak lama, aku bermimpi dia bisa kembali berjalan, pergi ke sekolah tanpa menderita," tuturnya.
Sebelum dirawat di Istanbul, Maya dan ayahnya tinggal di sebuah kamp dekat wilayah Idlib, Suriah Utara. Perang saudara yang terjadi lebih dari tujuh tahun di daerah asalnya, membuat mereka harus mengungsikan diri.