Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Seluruh dunia turut merayakan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada tanggal 1 Mei di setiap tahun. Para buruh biasanya memanfaatkan keadaan tersebut untuk ikut menyampaikan aspirasi terkait rutinitas pekerjaan mereka masing-masing.
ADVERTISEMENT
Namun, jauh berbeda dengan perayaan Hari Buruh Internasional di negara lain. Mayoritas masyarakat China tak ikut melakukan hal yang sama.
kumparan (kumparan.com) yang berada di Tiongkok, China, turut merasakan bagaimana suasana hari buruh yang berbeda dengan negara lain, khususnya di Indonesia.
Hari buruh Internasional di sini hanya sebatas libur nasional, tanpa ada aksi di tengah jalan. Hal itu karena bagi pekerja di China, May Day adalah berkah karena bisa menikmati liburan untuk berkumpul bersama keluarga atau sekedar berpergian ke berbagai tempat.
Di Kota Xiamen, Fujian, jumlah kunjungan turis terus membludak sejak akhir pekan kemarin. Alasannya, semua aktivitas perkantoran swasta, pemerintah dan sekolah mayoritas diliburkan. Obyek wisata seperti di sekitar area Xiamen University, Siming Campus pun turut dipadati oleh wisatawan lokal.
ADVERTISEMENT
Luo, pekerja lokal di Kota Xiamen, menuturkan Hari Buruh Internasional sebutulnya hanya diperingati sehari saja. Namun, ada kebijakan lain yang mengharuskan hari sebelum May Day juga ikut diliburkan.

Hal ini sebagai konsekuensi untuk pengganti libur ‘kejepit’ pada tanggal 30 April, aktivitas perkantoran, layanan masyarakat, dan sekolah digeser dari hari Senin (30/4) ke hari Sabtu (28/4). Dengan kata lain, jatah akhir pekan pada hari Sabtu yang seharusnya libur, selanjutnya diganti dan diisi dengan hari kerja normal.
“Libur resminya hanya satu hari, jadi kita bekerja normal pada hari Sabtu sehingga seolah-olah liburannya jadi tanggal 29 April, 30 April dan 1 Mei,” ujar Luo kepada kontributor kumparan di China, Selasa (1/5).
ADVERTISEMENT
Sementara Ren, pekerja swasta di Kota Beijing, berpendapat tak jauh berbeda dengan lainnya.
Ia menyebut Hari Buruh Internasional juga berkah untuk sekedar beristirahat sejenak dari padatnya rutinitas kerja yang ada.
“Kita enggak merayakan dengan turun ke jalan. Kita biasanya istirahat di rumah atau berwisata. Para pekerja bisa mengambil liburan selama 3 hari. Kita bisa menyebutnya sebagai little long holiday,” pungkasnya.