Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tim Penjaga Gangguan Anti Kerusuhan Depok menemukan sejumlah benda-benda mistis saat menyambangi sebuah rumah kosong di Jalan Tole Iskandar, RT 01, RW 19, Depok, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Kedatangan pasukan yang dikenal Tim Jaguar tersebut untuk menindaklanjuti laporan warga yang mendengar suara perempuan berteriak meminta pertolongan. Suara itu didengar oleh Yadi pada Selasa (26/3) dini hari.
"Ada suara orang minta tolong, 'tolong, tolong'. Saya pikir di sebelah sini (dekat warung), pas lihat, enggak ada orang. Tapi lama-lama suaranya ke situ, sebelah, enggak ada juga, lah, tahunya malah ke rumah kosong," kata Yadi, Rabu (27/3).
Yadi langsung menghentikan pengendara motor yang melintas untuk meminta pertolongan. Pengguna motor yang tidak diketahui identitasnya itu langsung mengecek ke sumber suara. Sementara, Yadi memilih pergi ke warung lain untuk memanggil warga lainnya agar berkumpul di rumah kosong itu.
Tak lama, Tim Jaguar sudah berada di lokasi. Tim bersama sejumlah warga masuk ke rumah untuk mengecek situasi.
ADVERTISEMENT
"Informasinya, sih, gitu yang saya (dapat) dari Tim Jaguar, enggak ada apa-apa. Cuma enggak berapa lama dikontrol, ada salah satu yang kesurupan. Bukan warga sini, enggak tahu Tim Jaguar atau bukan (orang lewat) dia kesurupan," kata Yadi. Insiden kesurupan itu tak berjalan lama, selang beberapa menit sudah bisa disadarkan.
Tim Jaguar tak menemukan satupun penghuni. Hanya benda-benda janggal dan mistis yang didapat. Salah satu benda itu adalah jelangkung: boneka (orang-orangan, yang dilengkapi alat tulis yang ditaruh pada ujung kayu palang, digunakan untuk memanggil arwah, dan jika arwah itu telah masuk ke dalam boneka tersebut diadakan tanya jawab, jawaban sang arwah diberikan melalui tulisan tangan boneka itu, KBBI).
Ada pula dupa, kemenyan, dan botol berisi kayu bambu berbalut benang yang semakin membuat warga sekitar mencurigai ada aktivitas gaib di sana. Kuat dugaan --juga berdasarkan kabar yang berkembang-- barang-barang tersebut merupakan penunjang untuk ritual santet (sihir).
ADVERTISEMENT
"Katanya itu untuk menyantet orang. Nah, dugaan kami, ada yang memanfaatkan angkernya rumah ini untuk ritual aneh. Gunanya untuk mencari keuntungan," ujar Komandan Tim Jaguar Polresta Depok, Iptu Winam Agus, Selasa (26/3).
"Dianggap angker oleh warga. Warga (saat) siang saja enggak berani masuk, apalagi malam hari. Nah, masyarakat ingin Jaguar mengecek rumah tersebut. Bersama warga, kami masuk ke rumah itu," jelas Winam. "Malam itu orangnya kita tidak temukan."
Rabu (26/3), kumparan mencoba menyambangi rumah yang terletak di pinggir jalan raya itu. Berdasarkan pantauan dari luar, rumah itu sangat terbengkalai; tidak terurus, kotor, dengan sudut-sudut bangunan yang sudah mulai hancur.
Ada sejumlah ruangan di dalamnya, termasuk sekitar tiga buah kamar tidur. Jelangkung yang sebelumnya ditemukan Tim Jaguar di ruang keluarga kini sudah disingkirkan empunya rumah, dan hanya menyisakan sebuah guci serta beberapa kain.
ADVERTISEMENT
"Sudah dibersihkan sama yang punya (rumah) karena dianggap meresahkan," kata salah seorang warga setempat, Wisnu, kepada wartawan.
Lima tahun lalu, rumah itu sempat dihuni salah satu keluarga. Rumah tersebut kemudian dijual kepada pemilik pabrik plastik yang berada tepat di sampingnya untuk dijadikan rumah tinggal para pegawai pabrik.
Seiring berjalannya waktu, rumah tersebut mulai kosong dan terbengkalai. Dari situ, kabar seputar sosok 'perempuan berbaju merah' kian berkembang.
Rabu (27/3) pagi, kepala satpam pabrik plastik yang berada di kawasan dekat rumah kosong tersebut, Hendra, melakukan patroli. Dia dan dua temannya menemukan seorang pria di dalam rumah itu.
Pria yang mengaku bernama Ari itu terlihat sedang mengangkat dua tangan seperti sedang berdoa. Hendra langsung mengamankan Ari untuk dibawa ke pos keamanan.
ADVERTISEMENT
"Dibilang stress, ya, enggak, tapi ngomongnya enggak jelas. Enggak nyambung gitu, ya, susah kita nangkap keterangan dari dia itu, kita susah. Kita tanya, 'di sini ngapain? Dia bilang nunggu teman. Kita bilang dari mana? Dia bilang dari Radar Auri. Siapa temannya? Dia bilang Vanessa, atau siapa, gitu, kan. 'Mau ngapain ke sini? Dia bilang mau benerin rumah. Kan, enggak nyambung," kata Hendra.
Ari juga mengaku tidak mengetahui soal jelangkung dan ragam sajen di rumah itu. Namun, Ari tidak membantah bahwa dirinya telah menghuni di rumah tersebut selama seminggu.
"Dia bilang juga nunggu pacar di situ. Pacarnya siapa? 'Risma', dia bilang. Sudah delapan tahun (menjalin hubungan) katanya. Saya tanya, saya bilang, 'itu pacarnya pakai baju merah?' (Dia jawab) 'Iya, Pak'. 'Itu mah roh halus', saya bilang. Pokoknya berbelit-belit. Enggak jelas, deh. Nanyanya jadi bingung," kata Hendra.
"Saya enggak tahu arah bicaranya ke mana mana, yang penting saya usir tadi, jangan di situ-situ lagi. Karena ini bikin resah masyarakat," ujar Hendra.
ADVERTISEMENT
Soal rumah kosong itu, Hendra juga menuturkan kisah janggal lainnya. "Pernah ada kejadian, tukang pecel lele itu, menantunya mau ambil nasi ke kontrakan, ada bonceng (perempuan) pakai baju merah," tutur Hendra.
"Yang lihat itu mertuanya, 'bonceng siapa?' kata mertuanya, 'lha, saya kan mau ambil nasi' (enggak bonceng perempuan). Jadi cerita itu sudah ramai, lah, di sini," imbuh Hendra.
Cerita-cerita ini semakin membuat warga setempat enggan mendekat. Rumah itu akhirnya luput dari pantauan warga dan pihak keamanan setempat.
Saat ini, polisi masih memburu pihak-pihak yang diduga mengetahui dan mengikuti dugaan ritual santet itu. Winam mengimbau agar rumah kosong tidak untuk disalahgunakan.
"Ya, apa yang dia lakukan itu tidak baik menurut sisi agama dan sisi sosial," tutur Winam.
ADVERTISEMENT