Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir Gulf News, berdasarkan investigasi kepolisian setempat, perempuan tersebut merupakan warga negara Indonesia (WNI ). Hal itu kemudian dikonfirmasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
"Seorang WNI perempuan inisial A, berusia 23 tahun. Almarhumah A kelahiran Tangerang," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Judha Nugraha, kepada kumparan pada Senin (30/11).
Judha mengaku belum mendapat informasi soal riwayat kerja A. Namun keberadaan A di Saudi sudah melebihi izin tinggal.
"Belum ada detailnya, namun almarhumah berstatus overstayer di Saudi," jelas Judha.
Usai penemuan jasad A dalam koper terkuak, kepolisian setempat kemudian memeriksa 2 WNI yang diduga mengetahui insiden tersebut.
Konsul Jenderal (Konjen) RI di Jeddah, Eko Hartono, mengatakan 2 WNI yang diduga membuang jasad A adalah seorang laki-laki asal Serang dan wanita dari Lebak, Banten.
ADVERTISEMENT
Dari hasil pemeriksaan, diketahui 2 WNI tersebut merupakan penampung A selama berada di Makkah. Sebab masa tinggal A di Arab Saudi sudah habis.
"Yang bersangkutan (A) kaburan (overstayer -red) dan ditampung oleh WNI," kata Eko.
Ketika tinggal di tempat 2 WNI tersebut, kata Eko, A kerap sakit-sakitan hingga kemudian meninggal. Walau demikian belum diketahui penyakit A.
Informasi tersebut menguatkan hasil visum yang tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh A. Sehingga A diduga meninggal karena sakit.
"Almarhumah sudah sakit kurang lebih 3 bulan terus meninggal," ucap Eko.
Eko menyatakan setelah A meninggal, 2 WNI tersebut kebingungan. Alhasil, 2 WNI itu memasukkan jasad A ke dalam koper dan membuangnya di jalan.
ADVERTISEMENT
"Setelah meninggal, penampung ini bingung dan kemudian memasukkan almarhumah dalam koper dan membuangnya di pinggir jalan," kata Eko.
Meski diduga membuang jasad A karena panik, 2 WNI tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif.
Selain itu, pihak Konjen masih menunggu hasil autopsi jasad A, walau visum menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh A.
Sementara mengenai pemakaman A apakah di Saudi atau Indonesia, Eko akan menanyakan hal tersebut kepada keluarga.