Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Menhan ke Kepala Staf Bela Diri Jepang: RI Sedang Bangun Kekuatan Pertahanan
25 April 2025 16:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin, bertemu dengan Kepala Staf Pasukan Bela Diri Jepang, Jenderal Yoshida Yoshihide, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (25/4).
ADVERTISEMENT
Sjafrie sempat menyampaikan kepada Yoshida bahwa Indonesia sedang membangun kekuatan pertahanan. Sjafrie meminta agar Jepang tak mengartikan pembangunan kekuatan pertahanan sebagai tindakan agresif.
"Saat ini Indonesia sedang melakukan pembangunan postur penggunaan kekuatan pertahanan, namun jangan diartikan agresif tapi adalah bagian dari upaya untuk menjaga kedaulatan negara," kata Kepala Biro Info Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang.
Menurut Frega, pembangunan kekuatan pertahanan dilakukan oleh Indonesia melalui modernisasi berbagai kekuatan militer. Kerja sama pertahanan yang lebih baik dengan Jepang pun, kata dia, diyakini bakal membuat kekuatan militer Indonesia menjadi lebih modern.
"Jepang itu punya kemampuan yang cukup maju teknologinya sehingga ini juga bisa membuka peluang untuk kerja sama dalam konteks industri pertahanan," ujar dia.
Tujuan dari pertemuan antara kedua negara yakni untuk menjalin kerja sama di bidang pertahanan yang lebih baik di antara Indonesia dan Jepang seperti melalui pertukaran personel.
ADVERTISEMENT
RI dan Jepang berencana untuk menggelar latihan bersama terkait penanggulangan bencana ataupun dalam upaya menjaga perdamaian dunia. Sebab, selama ini, kedua negara berkomitmen untuk turut serta menjaga perdamaian dunia.
Selain itu, hal lainnya yang dibahas yakni terkait kerja sama pertahanan di ruang antariksa dan siber. Sebagai tindak lanjut, pertemuan antara kedua negara bakal kembali digelar untuk membahas hal yang lebih teknis.
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin pagi (21/4) akibat stroke dan gagal jantung. Vatikan menetapkan Sabtu (26/4) sebagai hari pemakaman, yang akan berlangsung di alun-alun Basilika Santo Petrus pukul 10.00 pagi waktu setempat.