Menhan Prabowo ke UGM, Kagum Lihat Rudal Pasopati & Drone Palapa S-1

4 Februari 2022 17:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rudal Pasopati karya mahasiswa UGM. Rudal tersebut adalah rudal penarget sasaran diam. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rudal Pasopati karya mahasiswa UGM. Rudal tersebut adalah rudal penarget sasaran diam. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkunjung ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dalam kunjungannya, Prabowo menyempatkan diri melihat hasil inovasi mahasiswa seperti Rudal Pasopati dan drone pesawat Palapa S-1.
ADVERTISEMENT
"Saya kira ini suatu inovasi yang membanggakan ya, kita berharap dari kampus lebih banyak inovasi lebih banyak hasil-hasil karya yang kita sangat butuh teknologi, kita sangat butuh," kata Prabowo ditemui di Balairung UGM, Jumat (4/2).
Prabowo berjanji apabila uji coba prototipe rudal dan drone berhasil, maka Kemenhan akan memesannya.
Menhan Prabowo Subianto berkunjung ke UGM. Prabowo menyempatkan diri melihat inovasi mahasiswa UGM salah satunya Rudal Pasopati, Jumat (4/2/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Pasti, pasti kalau memang sudah, saya sudah janji kalau uji coba prototipe-prototipe berhasil itu kita akan pesan," tegasnya.
Sementara itu, Ditya Farhaz (21) mahasiswa Fakultas Teknik Mesin UGM angkatan 2019 yang mengembangkan Rudal Pasopati menjelaskan bahwa rudal ini dirancang tidak terdeteksi radar karena terbang dengan ketinggian rendah.
"Jadi ini wahana hasil karya mahasiswa UGM dengan nama Rudal Pasopati dengan isi sebagai penarget sasaran diam untuk ketinggian rendah agar tidak terdeteksi oleh radar," katanya.
Drone pesawat Palapa S-1 karya mahasiswa UGM. Drone tersebut berfungsi untuk memantau kebakaran hutan hingga pertahanan Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Riset rudal ini sudah dilakukan sejak angkatan sebelumnya yaitu 2016-2017. Rudal dapat menempuh jarak 5 kilometer dengan kecepatan maksimal 130 km/jam dan ketinggian 100 meter.
ADVERTISEMENT
"Ini masih generasi pertama dari Pasopati UGM, masih menggunakan motor penggerak elektrik," ujarnya.
"Dan ini akan terus direncanakan akan terus dilanjutkan untuk mendapatkan jarak tempuh yang lebih jauh," katanya.
Menhan Prabowo Subianto berkunjung ke UGM. Prabowo menyempatkan diri melihat inovasi mahasiswa UGM salah satunya Rudal Pasopati, Jumat (4/2/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dia membenarkan bahwa rudal ini berfungsi untuk pertahanan dengan menarget sasaran diam. Kecepatan yang tinggi ini juga merupakan hasil dari roket booster.
"Iya (bisa pakai peledak). Jadi karena kita mengejar kecepatan tinggi, kita juga menggunakan roket booster. Itu yang bisa menghasilkan kecepatan tinggi dari take off. Jadi hasil dari terbang wahana ini bisa menempuh kecepatan 130 km per jam," katanya.
Sementara itu, Azhar Aulia Rasidin (22), mahasiswa Teknik Mesin UGM angkatan 2017 yang mengembangkan Palapa S-1 mengatakan bahwa drone ini memiliki misi untuk pemantauan wilayah. Misal saja memantau kebakaran hutan.
ADVERTISEMENT
"Kelebihannya yang paling menonjol dari drone ini adalah ini bisa take off langsung vertikal jadi bisa langsung mencapai ketinggian yang kita mau terus langsung bergerak maju. Langsung dari sana," ujarnya
Drone ini mampu terbang setinggi 300 meter atau sesuai peraturan penerbangan sipil. Namun dia bisa didesain untuk terbang hingga 1 kilometer tingginya.
"Daya jelajah sekitar 500 km dalam waktu 6 jam. Satu kali terbang 6 jam," jelasnya.
Saat disinggung apakah drone ini bisa untuk pertahanan, Dia menjelaskan bahwa drone berukuran sayap 3 meter dan panjang dari depan ke belakang 2,4 meter ini bisa digunakan untuk pemantauan daerah perbatasan.
"Kalau misalnya ada sesuatu yang mencurigakan bisa segera dilaporkan," ujarnya.