Menhub Beberkan Jalur Tol yang Berpotensi Macet saat Libur Nataru

23 Desember 2022 18:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi cek progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, di Stasiun KCJB Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (1/10/2022). Foto: Kemenhub RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi cek progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, di Stasiun KCJB Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (1/10/2022). Foto: Kemenhub RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membeberkan sejumlah jalur tol yang berpotensi terjadi kemacetan saat momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
ADVERTISEMENT
Hal ini ia sampaikan usai meninjau jalur Tol Jakarta-Cikampek, Jumat (23/12). Di tengah peninjauan, ia juga melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah pihak terkait di kantor Jasa Marga, KM 71 B Cikampek Utama.
Rapat dihadiri oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono, Dirgakum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur, dan Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti.
“Jalur tol dari Jakarta sampai ke Semarang kita prediksi akan terjadi kepadatan. Dari pemantauan kami lewat udara, terlihat peningkatan sudah terjadi namun belum ada kemacetan atau lalu lintas yang tersendat,” ujar Budi dalam keterangannya, Jumat (23/12).
ADVERTISEMENT
Foto udara kondisi lalu lintas di Tol Cisumdawu, Minggu (1/5). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, nantinya akan diterapkan one way dan contraflow di beberapa titik. Namun tidak dirinci di mana saja akan diberlakukan rekayasa lalu lintas itu.
“Korlantas Polri memiliki kewenangan untuk menerapkan rekayasa lalu-lintas di lapangan. Namun saya minta rekan-rekan kepolisian dalam menerapkan rekayasa lalin (lalu lintas) juga memperhatikan dampak yang akan terjadi di cabang-cabang jalan lainnya dan juga jalur di arah balik,” ucap Budi.

Awasi Daerah Wisata dan Tindak Bus yang Melanggar

Budi juga meminta kepolisian untuk mengawasi daerah wisata selama momen Nataru. Selain itu polisi juga diminta menindak tegas bus pariwisata yang melanggar ketentuan.
Untuk pengendara motor, Budi meminta untuk selalu berhati-hati dan mengutamakan keselamatan.
“Sebaiknya jangan melakukan perjalanan lebih dari 100 km. Karena dari statistik menunjukkan kecelakaan jalan tertinggi melibatkan para pengguna sepeda motor,” kata Menhub.
ADVERTISEMENT