Menilik Hubungan Qatar dengan ISIS, IM, Hamas, dan Iran

12 Juni 2017 13:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Doha, Qatar. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Doha, Qatar. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Drama konflik Qatar dan Arab Saudi masih jauh dari kata usai. Tudingan pendukung terorisme masih disematkan oleh Saudi dan sekutunya terhadap Qatar, walau pemerintah Doha telah membantah.
ADVERTISEMENT
Saudi menuding Qatar mendukung organisasi yang dianggap teroris seperti ISIS, Al-Qaidah, Ikhwanul Muslim, dan Hamas. Bahkan Saudi telah memasukkan 59 orang yang terlibat aktivitas Qatar ke dalam daftar hitam, termasuk di dalamnya ulama Yusuf Qaradawi.
Qatar membantah keras mendukung terorisme. Bahkan Qatar mengklaim diri sebagai salah satu negara yang gencar memerangi terorisme di seluruh dunia.
Berikut adalah ulasan soal hubungan antara Qatar dengan kelompok-kelompok tersebut:
Al-Qaidah dan ISIS
Seorang anggota ISIS. (Foto: REUTERS/Stringer )
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anggota ISIS. (Foto: REUTERS/Stringer )
Negara-negara Teluk menuding Qatar mendukung al-Qaidah dan ISIS di Timur Tengah, dari Suriah hingga Semenanjung Sinai di Mesir. Para ahli seperti dikutip Associated Press mengatakan sistem keuangan Qatar secara tidak langsung memang mendanai kelompok militan.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya tuduhan yang sama juga ditujukan pada Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya di awal pemberontakan Suriah tahun 2011. Namun ketika ISIS muncul tahun 2014, mereka menarik bantuan dan mengamandemen undang-undang finansial.
Hassan Hassan, ahli Suriah di lembaga Tahrir Institute for Middle East Policy, mengatakan Qatar tidak pernah mendukung ISIS atau Al-Qaidah secara langsung. Namun Qatar mendukung Ahrar al-Sham, yang pendirinya berafiliasi dengan al-Qaidah.
Ikhwanul Muslimin
Ikhwanul Muslimin di Mesir (Foto: Facebook Ikhwanul Muslimin)
zoom-in-whitePerbesar
Ikhwanul Muslimin di Mesir (Foto: Facebook Ikhwanul Muslimin)
Ikhwanul Muslimin (IM) adalah kelompok yang dipuji dan dikecam di Timur Tengah. Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir menganggapnya sebagai teroris dan ancaman keamanan, sementara di Yordania dan Tunisia kelompok ini bebas berkembang.
ADVERTISEMENT
Pemerintahan IM berkuasa di Mesir setelah tergulingnya Hosni Mubarak tahun 2011. Saat itu, Qatar menyumbang dana hingga miliaran dolar AS kepada pemerintahan Mohamed Morsi di bawah bendara IM. Morsi kemudian digulingkan oleh militer pada 2013.
Pemerintah Qatar mengatakan bantuan mereka bukan ditujukan bagi IM, melainkan bagi pemerintah Mesir secara keseluruhan.
Selain dituduh menyokong dana IM, Qatar juga disebut jadi tempat persembunyian dan memberikan kewarganegaraan bagi tokoh-tokoh IM yang lari dari Mesir.
Hamas
HAMAS (Foto:  REUTERS/Mohammed Salem)
zoom-in-whitePerbesar
HAMAS (Foto: REUTERS/Mohammed Salem)
Hamas adalah partai yang menguasai Jalur Gaza, Palestina. Kelompok ini dianggap teroris oleh Israel dan sekutunya di Barat. Tiga perang telah pecah antara Israel dan Hamas di Gaza.
ADVERTISEMENT
Arab Saudi mendesak Qatar memutuskan hubungan dengan Hamas demi stabilitas keamanan di kawasan.
Qatar adalah salah satu negara penyumbang terbesar di Gaza, wilayah yang diblokade Israel. Pembangunan jalan, perumahan, dan rumah sakit di Gaza, dibangun dengan dana jutaan dolar dari Qatar.
Pemerintah Qatar mengatakan bantuan mereka murni untuk tujuan kemanusiaan dan komunikasi dengan Hamas hanya dalam konteks dukungan terhadap perundingan damai yang dimediasi komunitas internasional.
Pro-Iran
Presiden Iran Hassan Rouhani. (Foto: Reuters/Lucas Jackson)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Iran Hassan Rouhani. (Foto: Reuters/Lucas Jackson)
Arab Saudi dan Bahrain menuding Qatar mendukung militan Syiah di beberapa negara konflik yang dibekingi Iran. Salah satunya adalah militan Houthi di Yaman.
Padahal Qatar adalah anggota koalisi tempur udara Saudi untuk memberantas Houthi di Yaman. Para ahli mengatakan, tudingan Saudi itu tidak punya bukti yang kuat.
ADVERTISEMENT
Diduga perselisihan Saudi dan Qatar soal isu pro-Iran terkait ketidaksepahaman kedua negara dalam soal pengalihan kekuasaan di Yaman pada 2012. Saat itu Saudi menuding Qatar bekerja sama dengan Houthi yang disokong Iran untuk menyabotase perundingan damai Yaman.
Duta Besar Qatar untuk AS Meshal bin Hamad Al Thani mengakui negaranya memang punya hubungan dengan Iran, termasuk kerja sama gas alam bawah laut, namun mereka punya sikap yang sama dengan negara-negara Teluk dalam hal konflik Yaman.