Menimbang Prospek Kerja Sama Militer Indonesia dan Jepang

9 April 2021 15:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhan RI Prabowo Subianto didampingi Menlu RI Retno Marsudi menandatangani kerja sama militer dengan pemerintah Jepang.  Foto: Kemhan
zoom-in-whitePerbesar
Menhan RI Prabowo Subianto didampingi Menlu RI Retno Marsudi menandatangani kerja sama militer dengan pemerintah Jepang. Foto: Kemhan
ADVERTISEMENT
Pertahanan suatu negara adalah dasar yang harus diperkuat untuk menjaga keamanan dan stabilitas. Hal ini yang tengah diupayakan pemerintah Indonesia dengan memperkuat militer melalui diplomasi pertahanan yang dilakukan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Melalui Prabowo, Indonesia telah mengupayakan kerja sama militer dan pertahanan dengan sejumlah negara. Sejak pertama menjabat, Prabowo memang gencar melakukan diplomasi pertahanan ke berbagai negara.
Upaya yang dilakukan Prabowo ini menuai hasil positif setelah adanya kesepakatan dengan Jepang.
Menhan RI Prabowo Subianto didampingi Menlu RI Retno Marsudi menandatangani kerja sama militer dengan pemerintah Jepang. Foto: Kemhan
Yang paling anyar, Prabowo didampingi Menlu Retno Marsudi pada akhir Maret lalu, meneken kerja sama keamanan dan pertahanan dengan Menhan Jepang Nobuo Kishi dan Melu Jepang Motegi Toshimitsu di Tokyo.
Perjanjian ini meliputi transfer alat dan teknologi pertahanan, modernisasi alutsista Indonesia, pengembangan industri pertahanan nasional, hingga pelatihan militer bersama.
Kerja sama ini disambut baik Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga. Suga berharap perjanjian antara Jepang dan Indonesia di bidang militer dan pertahanan menjadi landasan kerja sama keamanan yang lebih kuat antara kedua negara.
Pengamat militer dari Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (LESPERSSI), Beni Sukadis. Foto: Dok. Facebook/@benisukadis
Kerja sama ini memang dianggap memiliki prospek yang baik bagi kedua negara. Pengamat militer dari Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (LESPERSSI), Beni Sukadis, melihat kerja sama militer ini cukup strategis bagi Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Dalam pertemuan kemarin itu kan satu bisa dianggap suatu perjanjian signifikan bagi Indonesia-Jepang. Perjanjian di bidang pertahanan kedua negara dan tentunya ini dianggap satu perjanjian strategis. Tentunya dilihat itukan artinya kerja sama yang memiliki implikasi yang luas bagi Indonesia-Jepang," Beni saat dihubungi kumparan, Rabu (7/4).

Manfaat yang Diterima Indonesia

Defile Alutsista TNI saat HUT Ke-74 TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta TImur, Sabtu (5/10/2019). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Menurut Beni, implikasi besar bagi Indonesia dari kerja sama ini salah satunya adalah terkait penyediaan alutsista. Hal ini, kata dia, menjadi fokus pemerintah Indonesia dalam meningkatkan upaya keamanan laut, mengingat wilayah perairan Indonesia sangat luas.
"Inikan dalam jangka panjang memberikan Indonesia kesempatan alutsista yang baik. Saya dengar ada radar, kapal patroli. Selain kita punya wilayah laut yang besar kan sangat memerlukan sistem keamanan laut," terangnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, kata Beni, kerja sama ini memfasilitasi kemampuan militer Indonesia untuk semakin baik melalui pelatihan dan pendidikan bersama. "Ini berarti Jepang dianggap kompetitif. Bagi Indonesia kerja sama ini justru memfasilitasi kita, intinya kita memiliki sahabat dekat," ujarnya.
Ilustrasi TNI AD. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Beni melihat penanganan masalah antarnegara yang didorong Prabowo dengan cara diplomasi dan dialog sudah cukup tepat. Menurutnya, hal ini adalah langkah yang baik dalam menjaga stabilitas dan keamanan wilayah.
"Namanya diplomasi pertahanan yang dilakukan Prabowo ini bagian dari upaya mendorong kestabilan keamanan di kawasan. Tentunya Indonesia mendukung (cara ini), Ini kan sangat (tepat), kalau kita mengacu semangat ASEAN, apalagi prinsip-prinsip PBB inikan pertahanan regional adalah bagian dari internasional," terangnya.

Percepat Pertahanan Rakyat Semesta

Menhan RI Prabowo Subianto bersama Menlu RI Retno Marsudi, melaksanakan kunjungan kehormatan kepada PM Jepang YM Yoshihide Suga, di Tokyo, Jepang. Foto: Kemhan
Senada dengan Beni, anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas menyebut kerja sama Indonesia-Jepang di bidang pertahanan sangat penting.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, ada dua hal yang menjadi fokus dari kerja sama ini. Pertama, Indonesia-Jepang memiliki kawasan yang sama di wilayah timur atau Pasifik. Kedua, upaya pemerintah Indonesia memenuhi alutsista, peningkatan SDM militer dan kekuatan pertahanan.
"Saya berharap dengan langkah-langkah yang dilakukan Menteri Pertahanan saat ini memberi harapan kepada bangsa Indonesia khususnya untuk pertahanan secara ideal," jelas Yan dihubungi secara terpisah, Kamis (8/4).
Ilustrasi TNI AD. Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati
Jika fokus kedua tersebut terpenuhi, Yan yakin dampak positif dari kerja sama Indonesia-Jepang ini dapat mempercepat pertahanan rakyat semesta.
"Saya pikir isu pertahanan inikan kalau mau dikatakan bukan hanya jadi tanggung jawab pemerintah tapi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga kedaulatan dari Sabang-Merauke," terang politikus Gerindra ini.
"Dan pertahanan rakyat semesta itu bisa diwujudkan dalam waktu yang tak terlalu lama karena kan ada pasukan-pasukan yang perlu kita dipersenjatai dengan alutsista yang memadai," ujar anggota DPR Dapil Papua ini.
ADVERTISEMENT

Jepang, Indo-Pasifik, dan Pengaruh China

Menhan RI Prabowo Subianto bersama Menlu RI Retno Marsudi, melaksanakan kunjungan kehormatan kepada PM Jepang YM Yoshihide Suga, di Tokyo, Jepang. Foto: Kemhan
Kerja sama Indonesia-Jepang di bidang pertahanan dan militer ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan Presiden Jokowi di Istana Bogor pada Oktober lalu.
Disinyalir Suga datang ke Indonesia karena khawatir terhadap pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik dan Laut China Selatan. Kawasan ini dianggap cukup strategis bagi sejumlah negara.
Negara seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Australia khawatir kekuatan militer dan ekonomi China akan mendominasi Laut China Selatan.
Menhan RI Prabowo Subianto bersama Menlu RI Retno Marsudi, melaksanakan kunjungan kehormatan kepada PM Jepang YM Yoshihide Suga, di Tokyo, Jepang. Foto: Kemhan
Namun, Beni maupun Yan memastikan hubungan yang terjalin antara Indonesia-Jepang tak ada kaitannya dengan pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik.
"Enggak ada pengaruhnya juga (dengan China), karena kita juga punya perjanjian dengan China maka hubungan kita dengan China akan baik-baik saja, terutama di bidang ekonomi. Kan bisa dibilang China membutuhkan Indonesia terutama karena nikel," jelas Beni.
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto, Minggu (28/3) melaksanakan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Jepang H.E. Nobuo Kishi, di Tokyo, Jepang. Foto: Dok. Kemenhan
Sementara Yan menyebut Jepang dan China memang memiliki persaingan dalam bidang ekonomi di kawasan Asia. Menurutnya, kedua negara sebenarnya sama-sama khawatir dengan pengaruh masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir tidak (berhubungan dengan pengaruh China), karena isunya sebenarnya Jepang-China ini kan persaingannya ekonomi. Kalau kita lihat dari isunya di kawasan Asia, isu ekonomi menjadi penting karena China-Jepang itu mereka mempunyai sejarah yang sangat emosional," ujarnya.
ADVERTISEMENT