Meninggalkan Bangku Kuliah Demi Menjadi Polwan

28 Maret 2017 10:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Dyvia pedagang baju jadi polisi. (Foto: Instagram/polreskaranganyar)
zoom-in-whitePerbesar
Dyvia pedagang baju jadi polisi. (Foto: Instagram/polreskaranganyar)
"Siap, siap," kata Bripda Dyvia Putri Kirana menjawab dari ujung telepon. Dyvia yang bertugas di Polda Jawa Tengah masih berstatus dititipkan di Polres Karanganyar.
ADVERTISEMENT
Dia baru selesai pendidikan 7 bulan untuk menjadi Polwan sejak Agustus 2016 lalu. Dyvia menyisihkan ribuan pelamar dan terpilih bersama 59 orang rekannya untuk menjadi Polwan di Jawa Tengah.
"Saya tidak keluar biaya," tegas Dyvia saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com), Selasa (28/3).
Siswa Sekolah Polwan berbaris. (Foto: Kevin Putra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Siswa Sekolah Polwan berbaris. (Foto: Kevin Putra/kumparan)
Dyvia mengakui memang tidak sedikit orang-orang yang menelepon orangtuanya mengaku-ngaku bisa membantu untuk masuk kepolisian. Belum lagi, ada juga yang bahkan bisa membantu sampai ingin ditempatkan di mana yang disukai.
"Tapi orang tua saya tidak melakukan itu. Saya ikut proses dengan jujur," tambah dia.
Tidak sedikit juga rekan-rekan yang dikenalnya menanyakan berapa jumlah uang yang dikeluarkan untuk masuk polisi. Dyvia memberi penjelasan kalau dia tidak mengeluarkan uang sepeserpun. Semua proses dilalui dengan clean and clear.
ADVERTISEMENT
Dyvia, dara berusia 19 tahun ini putri pertama pasangan Gatot dan Ani, pedagang baju di alun-alun Karanganyar. Saat masuk ke Polwan, sempat ada kendala dengan tinggi badannya yang kurang 0,4 cm. Untuk menjadi Polwan tinggi badan minimal 160 cm. Dia berusaha keras untuk bisa bertambah tinggi agar bisa memenuhi kekurangan itu. Mulai dari olahraga sampai minum dan makan yang bergizi. Selama beberapa bulan akhirnya bisa tercapai.
"Sejak SMA sudah kepikiran untuk menjadi Polwan," jelasnya.
Dyvia sebenarnya juga sudah diterima lewat jalur undangan SNMPTN di jurusan psikologi UNS (Universitas Sebelas Maret). Tapi hidup adalah pilihan ketika kuliah baru dimulai, Agustus 2016 Dyvia diterima menjadi Polwan. Akhirnya Polwan dia pilih sebagai jalan hidup.
ADVERTISEMENT
"Ya di Polisi juga kan diberi kesempatan untuk kuliah lagi nanti. Dan saya ingin bahagia dengan menjadi polisi," beber dia.
Dyvia tak menampik menjadi abdi negara ada yang namanya tanggung jawab. Tindakan pribadi akan selalu melekat dengan profesi. Dyvia siap menjaga diri, juga berbakti untuk negeri.
"Inginnya sih ditugaskan di penyidik perempuan dan anak. Tapi semua saya serahkan ke pimpinan," imbuh Dyvia yang pagi ini baru saja selesai apel pagi dan hendak bertugas membantu pengamanan.
Latihan siswa di Sekolah Polwan (Foto: Kevin Putra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Latihan siswa di Sekolah Polwan (Foto: Kevin Putra/kumparan)