Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Menkes soal Corona Turun: 80% Populasi Sudah Imun, Nanti Dibuktikan Survei
11 November 2021 9:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kasus corona di Indonesia konsisten turun sejak Agustus 2021 sampai saat ini. Terkait hal ini, Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan analisisnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Budi, hal ini terjadi karena mayoritas masyarakat Indonesia sudah punya imunitas terhadap corona. Baik karena vaksin maupun pernah terinfeksi.
"Jadi kalau vaksin kita sudah kena 60 persen sebetulnya ada irisan sedikit sudah 80 persen populasi sudah memiliki imunitas, baik itu imunitas buatan maupun imunitas dari Tuhan (terinfeksi)," kata Budi dalam diskusi dengan sejumlah pemimpin redaksi media nasional, Rabu (10/11) malam.
Berdasarkan data di situs Kemenkes, sejauh 127 juta orang sudah divaksin (61 persen dari target). Soal data yang terinfeksi menurut Budi pun kemungkinan besar tak semuanya tercatat.
Budi mencontohkan misalnya di Pulau Madura. Meskipun di sana vaksinasinya masih rendah, tetapi tren kasus juga masih turun.
"Sampai termasuk Madura yang vaksin baru 25%. Mungkin imunitas Tuhan sudah 60%, jadi sudah 85% punya imunitas," tutur Budi.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu dalam waktu dekat pemerintah akan melakukan survei seroprevalensi. Hal ini dilakukan guna mengecek daerah atau desa-desa yang selama ini tesnya minim.
Seroprevalensi adalah jumlah individu dalam suatu populasi yang menunjukkan hasil positif untuk penyakit tertentu berdasarkan spesimen serologi; sering disajikan sebagai persen dari total spesimen yang diuji atau sebagai proporsi per 100.000 individu yang diuji. Ringkasnya, tes serologi bertujuan mendeteksi antibodi seseorang.
Dari sini akan terlihat apakah dugaan banyak yang sudah memiliki imunitas dari Tuhan tersebut tepat.
Survei ini rencananya akan dilakukan di 100 desa di 34 provinsi. Kemenkes pun akan bekerja sama dengan WHO.
"Itu akan ketahuan dengan seroprelavence survei Desember. Dan akan jalan setiap 6 bulan kita ulang," jelas Budi.
ADVERTISEMENT
Meski kasus sedang turun, Budi tetap meminta masyarakat waspada dan menjalankan protokol kesehatan. Sebab, ancaman lonjakan kasus selalu ada apabila mobilitas masyarakat melonjak tajam dan protokol kesehatan diabaikan.
Tes Serologi di Jakarta
DKI Jakarta beberapa kali mengadakan tes serologi untuk mengetahui prevalensi serologi, yakni persentase populasi di suatu wilayah yang sudah memiliki antibodi SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.
Pada Maret 2021 hasil menunjukkan 44,5 persen warga Jakarta telah memiliki antibodi. Saat itu incidence rate atau insidensi kasus di angka 4,7 persen.
Sedangkan tes serologi pada Agustus menunjukkan 60,5% warga Jakarta sudah punya antibodi.