Menlu Inggris Tak Akan Lanjutkan Pertemuan G20 di Bali

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss. Foto: DANIEL LEAL-OLIVAS/AFP

Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Elizabeth Truss dikabarkan tidak akan menghadiri acara puncak Foreign Ministers Meeting (FMM) di Nusa Dua, Bali. Pertemuan antar Menlu G20 ini berlangsung pada 7 hingga 8 Juli 2022.

Truss tiba di Indonesia pada Kamis (7/7/2022) dan menyempatkan diri bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam sebuah sesi pertemuan tertutup di sela-sela berlangsungnya FMM.

Mendegar kabar terkait pengunduran Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Truss pun mempersingkat kunjungannya di Indonesia dan kembali ke London di hari yang sama.

Diberitakan Reuters, kabar terkait pengunduran Johnson sendiri diungkap oleh Editor Politik Kantor Berita BBC Chris Mason. Dia mengatakan, Johnson secara resmi akan meletakkan jabatan pada Kamis ini.

Pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss di Foreign Ministers Meeting (FMM) Bali, (7/7/2022). Foto: Kemlu RI

"Boris Johnson akan mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif hari ini," cuit Mason di Twitter.

Kabar pengunduran diri Johnson ini muncul setelah sejumlah menteri senior mendesaknya untuk meninggalkan jabatan. Meski demikian, Johnson masih bersikeras untuk mempertahankan kepemimpinannya.

Retaknya pemerintahan Inggris ini pun menimbulkan pertanyaan terkait siapa yang akan menggantikan posisi Johnson.

Diberitakan BBC, nama Truss kini digadang-gadang sejumlah media untuk menjadi Perdana Menteri Inggris selanjutnya. Truss adalah wanita kedua yang pernah memimpin di Kementerian Luar Negeri Inggris dan merupakan salah satu pendukung setia Johnson.

Truss secara konsisten menjadi sebagai salah satu politikus senior paling populer di antara anggota Partai Konservatif.

Dalam sebuah sesi pemungutan suara, peringkat kepuasan untuk anggota kabinet yang dilakukan oleh Conservative Home menunjukkan bahwa Truss menduduki posisi ketiga dengan angka tertinggi di bawah Menteri Pertahanan Ben Wallace dan eks-Menteri Pendidikan Nadhim Zahawi.