Menlu Jepang: Teror di Indonesia Tak Bisa Dimaafkan

22 Mei 2018 16:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Retno dan Menlu Jepang  (Foto: Dok Kedutaan Jepang untuk Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno dan Menlu Jepang (Foto: Dok Kedutaan Jepang untuk Indonesia)
ADVERTISEMENT
Di sela pertemuan antar negara anggota G20 di Buenos Aires, Argentina, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateal dengan Menlu Jepang Taro Kono.
ADVERTISEMENT
Serentetan aksi teror yang terjadi di Surabaya dan Provinsi Riau menjadi bahasan Retno dan Kono.
Menlu Retno dan Menlu Jepang  (Foto: Dok Kedutaan Jepang untuk Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno dan Menlu Jepang (Foto: Dok Kedutaan Jepang untuk Indonesia)
Membuka pertemuan, Kono menyampaikan belasungkawa mendalam atas jatuhnya banyak korban jiwa akibat serangan teror di beberapa daerah di Indonesia.
"Teror semacam ini dengan alasan apapun tidak bisa dimaafkan," sebut Kono dalam keterangan pers Kedutaan Jepang untuk Indonesia kepada kumparan, Selasa (22/5).
Menanggapi pernyataan Kono, Retno mengatakan, teror adalah ancaman nyata. Butuh kerja sama antar negara untuk meredam agar aksi seperti itu tak terulang di masa mendatang.
"Kami ingin bekerja sama dengan Jepang di bidang penanggulangan terorisme," tutur Retno.
Di samping masalah teror, kedua Menlu sepakat memperluas hubungan Jepang dan Indonesia. Komitmen itu disampaikan bertepatan dengan peringatan 60 tahun kerja sama RI-Jepang.
ADVERTISEMENT
Bukan cuma itu, sejumlah masalah seperti Korea Utara, Laut China Selatan, dan situasi di Timur Tengah, turut dibicarakan oleh kedua pejabat tinggi tersebut.